Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Saturday, May 22, 2021

Kebencian Membutakan Kebaikan



Al-Jahidh berkata,


"فإذا كان الحٌبّ يُعمِي عن المساوئ فالبُغض أيضاً يُعمِي عن المحاسـنْ" (الجاحظ)



"Jika cinta membuat seseorang buta terhadap segala keburukan, maka kebencian dapat mengakibatkan buta atas segala Allah." 


(Al-Jahidh)


Dahulu rakyat Palestina membantu menerima pengungsi Israel dengan tangan terbuka. Entah mengapa sekarang justru berbalik mereka menghadang dan menzalimi rakyat Palestina, melupakan segala yang telah diberikan rakyat Palestina ...


Saudaraku

Kita menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya banyak korban jiwa dari rakyat Palestina atas agresi Israel di Yerusalem. Bahkan sepatutnya kita mengutuk dan mengecam Israel yang menyerang umat Islam di Masjid Al-Aqsa di tengah melaksanakan ibadah selama bulan Ramadan. Tindakan brutal tersebut jika mengacu pada keputusan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) tahun 2016, jika kekerasan terjadi di Masjid Al-Aqsa yang sebagai situs suci umat Islam adalah terlarang...


Saudaraku,

Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Indonesia dan Palestina memiliki sejarah yang panjang. Tokoh Palestina merupakan orang pertama yang menyampaikan selamat dan dukungan atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, yakni Syekh Amin Al-Husaini. Kemudian Raja Maroko Muhammad Al-Khamis juga ucapan selamat kepada Bung Karno. Tentunya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak akan pernah melupakan sejarah ...


Indonesia sendiri dalam UUD 1945 sangat jelas dan tegas menentang segala penjajahan, menentang kezaliman. Terlebih tiap hari terus korban berjatuhan, bergelimpangan. Anak-anak kecil, orang tua renta, ibu-ibu, kaum perempuan karena memang Palestina tidak memiliki tentara sebagai tempat berlindung. Adanya Intifadah itu gerakan masyarakat yang melempar batu ramai-ramai tapi yang dilawan tank baja, panser. Sangatlah tidak berimbang...


Saudaraku,

Palestina bangsa yang kecil, tidak pernah menyerang siapa-siapa, tidak pernah menjajah siapa-siapa, tapi masih terus dijajah, dizalimi, dihancur-leburkan oleh Israel. Masyarakat dunia internasional termasuk Indonesia seharusnya ikut bertanggung jawab atas kezaliman Israel yang berlangsung terus-menerus...


Saudaraku,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ


Dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang membantu menyelesaikan kesulitan seorang Mukmin dari sebuah kesulitan di antara berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan salah satu kesulitan di antara berbagai kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah (masjid) dalam rangka membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi para Malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk yang ada di sisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya." 


(HR. Muslim No. 2699, At Tirmidzi No. 1425, Abu Daud No. 1455, 4946, Ibnu Majah No. 225, Ahmad No. 7427, Al Baihaqi No. 1695, 11250, Ibnu ‘Asakir No. 696, Al Baghawi No. 130, Ibnu Hibban No. 84)


Saudaraku, 

Sebelum empat belas abad yang lalu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan umatnya akan adanya para pemimpin yang berbuat zalim dan berbohong di hadapan rakyat yang lemah... 

 

Umat Islam tidak hanya diperintahkan untuk bersabar menghadapi keadaan tersebut, namun lebih daripada itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengingatkan untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan selalu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ


“Agama itu adalah nasihat.” Kami berkata, “Untuk siapa?” Beliau bersabda, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam kaum muslimin, dan orang-orang kebanyakan.” 


(HR. Muslim)


Nasihat secara diam-diam merupakan pilihan awal dalam melawan kemunkaran. Namun ia bukanlah satu-satunya cara untuk meluruskan kesalahan pemimpin atau penguasa. Ketika nasihat dengan cara tersebut sudah tidak diindahkan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun memberikan motivasi lain kepada umatnya untuk merubah kemunkaran pemimpin. Motivasi tersebut ialah pahala jihad yang dijanjikan kepada umatnya yang menyampaikan kebenaran di hadapan penguasa zalim...


Dari Abu Said Al-Khudri Radhiallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“Jihad yang paling utama adalah mengutarakan perkataan yang adil di depan penguasa atau pemimpin yang zalim.” 


(HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)


Lalu ketika usaha tersebut tidak dihiraukan lagi dan pemimpin tersebut tetap pada prinsipnya yang menzalimi rakyat, maka Rasulullah shallallahu  'alaihi wa sallam mengingatkan umatnya untuk menjauhi penguasa yang zalim. Jangan sampai mendekatinya, apalagi membenarkan tindakan zalim yang mereka lakukan. Sebab, ketika seseorang tetap mendekati pemimpin zalim tersebut dan membenarkan apa yang dilakukannya maka ia akan terancam keluar dari lingkaran golongan umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan ia tidak akan mendatangi telaganya nanti di hari kiamat. Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar mendekati kami, lalu bersabda,


إِنَّهُ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ بَعْدِي أُمَرَاءٌ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهمْ ، فَلَيْسُ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ حَوْضِي ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ


“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kezaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (penguasa dusta) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di hari kiamat).” 


(HR. Ahmad dan An-Nasa’i)


Saudaraku,

Walau bagaimanapun kebenaran harus tetap dipegang teguh dan ditegakkan, sedangkan kesalahan harus senantiasa diluruskan. Nasihat tetap diutamakan namun amal ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilupakan...


Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa melawan segala bentuk penjajahan dan kezaliman, serta menegakkan kebenaran untuk meraih ridha-Nya...

Aamiin Ya Rabb.


_Wallahua'lam bishawab_

Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan