Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Saturday, April 10, 2021

Terkabulnya Doa Nabi Ibrahim AS

 


Tafsir Al Baqrah Ayat 126:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman:" Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa dan neraka-buruk-buruk tempat kembali ".

 

Doa-doa Nabi Ibrahim telah dikabulkan oleh Allah. Juga ditegaskan tentang sifat doa Ibrahim as, yaitu keamanan bagi tanah Haram dan sifat-sifat orang yang berhak mewarisi, yaitu orang-orang yang baik dan mulia.

Yang dimaksud dengan "negeri ini" yaitu tanah suci Mekah, sesuai dengan firman Allah:

 

Ya Tuhan, sebenarnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ¦ (Ibrahim / 14:37)

 

Tanah suci Mekah didoakan agar keamanannya dari bencana bencana, bencana bencana, bencana bencana, bencana bencana, bencana bencana, bencana bencana, bencana bencana yang telah terjadi umat-umat-umat terdahulu disebabkan oleh keingkaran mereka Allah. Juga didoakan agar yang diberikan rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya.

Doa Nabi Ibrahim tidak diperbolehkan Allah dengan firman-Nya:

 

¦Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (al-Qasas/28:57)

 

Terkabulnya doa Ibrahim a.s. itu terbukti dengan datangnya ke tanah Arab segala macam buah-buahan yang dibawa orang dari segala penjuru dunia. Ibrahim a.s. mengkhususkan doanya kepada orang-orang yang beriman, tetapi rahmat Allah itu amat banyak dan tak terhingga, diberikan-Nya kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir. Allah berfirman:

 

Kepada masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia) maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami memberikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (a1-Isra '/ 17: 20)

 

Yang dimaksud dengan "golongan ini", yaitu orang-orang kafir yang lebih mengutamakan duniawi dan "golongan itu" adalah orang-orang Mukmin yang lebih mengutamakan kehidupan ukhrawi dibanding dengan kehidupan duniawi, hubungan yang tersebut pada ayat-ayat sebelumnya.

Selanjutnya dijelaskan perbedaan kesenangan yang diberikan kepada orang-orang mukmin dan kesenangan yang diberikan kepada orang-orang kafir. Kesenangan yang diberikan kepada orang-orang kafir adalah kesenangan yang sementara, rezeki yang sedikit yang mereka terima dan rasakan selama hidup di dunia, kemudian di akhirat nanti mereka masuk neraka.

Manusia diberi pahala dan azab adalah karena perbuatan mereka sendiri. Maksudnya ialah manusia menjadi kafir dan fasik adalah atas kehendak dan kemauan sendiri. Karena siksa yang ditimpakan kepada mereka itu adalah berdasarkan perbuatan yang mereka lakukan atas kehendak dan kemauan mereka sendiri. Kekafiran mereka kepada Allah itu menyebabkan mereka diazab sesuai dengan sunatullah.

Berdasarkan sunatullah ini maka segala macam ilmu pengetahuan dan perbuatan manusia, baik perbuatan yang didorong oleh hawa nafsu atau didorong oleh kehendak jasmani dan rohani mereka, secara langsung pasti akan memberi bekas kebahagiaan atau kesengsaraan, banyak atau sedikit, baik manusia itu rela menerimanya atau tidak. Inilah yang dimaksud dengan ungkapan: Allah telah menjadikan jiwa yang kotor dan perbuatan yang tercela sebagai sasaran kemurkaan-Nya dan sasaran azab-Nya di akhirat nanti, sebagaimana Allah menjadikan tubuh yang kotor dan tidak terpelihara sebagai sasaran dari tempat penyakit yang diadakan-Nya.


Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan