Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Thursday, April 8, 2021

Kita Wajib Menjaga Ka'bah

 


Tafsir surat Al Baqarah ayat 125

وإذ جعلنا ٱلبيت مثابة للناس وأمنا وٱتخذوا من مقام إبرهم مصلى وعهدنا إلى إبرهۧمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيۡتِيَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلۡعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ 

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku 'dan yang sujud".

 

Dalam Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

Makna kata:

{ ٱلۡبَيۡتَ} al-Bait: Maksudnya adalah Ka'bah yang terletak di dalam Masjidil Haram Mekah al-Mukarramah { مَثَابَةٗ} Matsaabah: Sebagai tempat kembali yang menjadi target tujuan bagi orang yang umrah dan jama'ah haji. { َأَمۡنٗا } Amnan: Tempat yang aman bagi orang yang memasukinya { مَّقَامِ إِبۡرَٰهِ‍ۧمَ} Maqaam Ibraahiim: Batu yang dijadikan pijakan oleh Nabi Ibrahim ketika beliau berdiri ntuk membangun Ka'bah. Itu disebabkan ketika bangunan Ka'bah meninggi maka Ibrahim membutuhkan batu yang tinggi digunakan sebagai pijakan untuk pembangunan dindingnya. Disediakanlah batu itu dan beliau berdiri di atasnya, sehingga dinamakan sebagai maqaam Ibrahim (tempat berdiri). { مُصَلّٗىۖ} Mushalla: Tempat yang digunakan untuk shalat di sekitarnya, di sekitarnya, atau menuju ke arahnya. { عَهِدۡنَآ} 'Ahidnaa: Kami wasiatkan dan perintahkan. { تطهير البيت } Tathiirul bait: Membersihkan Ka'bah dari kotoran yang nampak seperti darah, kencing, dan kotoran maknawi seperti kesyirikan, bi'dah, dan maksiat.

Makna ayat:

Ayat-ayat ini masih dalam konteks pengingat kepada kaum musyrikin dan ahli kitab tentang Ibrahim 'alaihissalam, bapak para nabi dan pemimpin orang-orang yang bertauhid, tentang sejarah perjalanannya yang baik dan terpuji, serta sikap-sikapnya yang menunjukkan tegarnya keimanan, untuk menunjukkan batilnya pengakuan ahli kitab dan kaum musyrikin bahwa mereka mengikuti agama Ibrahim, hanya sekedar kedustaan ​​belaka. Karena Ibrahim 'alahissalam seorang yang bertauhid sedangkan mereka menyekutukan Allah. Beliau seorang yang beriman sedangkan mereka kafir. Allah Ta'ala berkata kepada nabiNya, ”Jelaskan kepada mereka bagaimana Kami jadikan Ka'bah sebagai tempat berkumpulnya manusia, mereka datang secara berbondong-bondong pada setiap waktu untuk berhaji atau melakukan umrah, dan merasakan aman pada jiwa, harta, dan penghargaannya setiap kali mereka memasukinya. ” Kami memerintahkan kepada mereka yang datang untuk berhaji atau melakukan ibadah umrah agar melaksanakan shalat pada bekas pijakan kaki nabi Ibrahim (Maqam Ibrahim). Oleh karena itu bagi setiap orang yang melakukan thawaf, disunnahkan untuk melakukan shalat dua raka'at di belakang maqam Ibrahim. Begitu juga kami wasiatkan sebelumnya kepada Ibrahim dan anaknya Isma'il agar membersihkan Ka'bah dari segala jenis kotoran baik yang bersifat maknawi seperti berhala, dan tepat kepada selain Allah, maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125). Kami memerintahkan kepada mereka yang datang untuk berhaji atau melakukan ibadah agar melaksanakan shalat pada bekas pijakan kaki nabi Ibrahim (Maqam Ibrahim). Oleh karena itu bagi setiap orang yang melakukan thawaf, disunnahkan untuk melakukan shalat dua raka'at di belakang maqam Ibrahim. Begitu juga kami wasiatkan sebelumnya kepada Ibrahim dan anaknya Isma'il agar membersihkan Ka'bah dari segala jenis kotoran baik yang bersifat maknawi seperti berhala, dan tepat kepada selain Allah, maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125). Kami memerintahkan kepada mereka yang datang untuk berhaji atau melakukan ibadah agar melaksanakan shalat pada bekas pijakan kaki nabi Ibrahim (Maqam Ibrahim). Oleh karena itu bagi setiap orang yang melakukan thawaf, disunnahkan untuk melakukan shalat dua raka'at di belakang maqam Ibrahim. Begitu juga kami wasiatkan sebelumnya kepada Ibrahim dan anaknya Isma'il agar membersihkan Ka'bah dari segala jenis kotoran baik yang bersifat maknawi seperti berhala, dan tepat kepada selain Allah, maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125). Oleh karena itu bagi setiap orang yang melakukan thawaf, disunnahkan untuk melakukan shalat dua raka'at di belakang maqam Ibrahim. Begitu juga kami wasiatkan sebelumnya kepada Ibrahim dan anaknya Isma'il agar membersihkan Ka'bah dari segala jenis kotoran baik yang bersifat maknawi seperti berhala, dan tepat kepada selain Allah, maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125). Oleh karena itu bagi setiap orang yang melakukan thawaf, disunnahkan untuk melakukan shalat dua raka'at di belakang maqam Ibrahim. Begitu juga kami wasiatkan sebelumnya kepada Ibrahim dan anaknya Isma'il agar membersihkan Ka'bah dari segala jenis kotoran baik yang bersifat maknawi seperti berhala, dan tepat kepada selain Allah, maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125). maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, dapat melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125). maupun kotoran yang nampak seperti najis, sampah, air kencing, sehingga orang-orang yang melakukan thawaf, shalat, i'tikaf, dapat melaksanakan ibadah tanpa ada gangguan dan kesulitan apapun. Inilah kandungan ayat (125).

 

Pelajaran dari ayat : • Anugerah dari Allah karena menjadikan Ka’bah sebagai tempat kembali dan memberikan jaminan keamanan bagi manusia, wajib untuk disyukuri oleh orang-orang yang beriman. • Salah satu sunnah bagi orang yang thawaf adalah shalat 2 raka’at di belakang maqam Ibrahim • Kewajiban menjaga Ka’bah dan Masjidil Haram dari bahaya yang bisa menimpa orang yang thawaf, i’tikaf, ruku’ dan sujud di dalamnya.


Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan