Allah SWT berfiman dalam surat Al Baqarah ayat 119:
َنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ بِٱلْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۖ وَلَا تُسْـَٔلُ عَنْ أَصْحَٰبِ ٱلْجَحِيمِ
"Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan menjawab (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka."
Allah mengutus Muhammad dengan kebenaran. Kebenaran itu adalah sesuatu yang kukuh dan pasti, tidak menyesatkan orang-orang yang menganutnya bahkan membahagiakannya dan tidak sedikit pun mempunyai tidak ada keragu-raguan, apalagi kebatilan. Dari ayat ini dapat dilaksanakan bahwa di dalam kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang terkandung itikad, hukum, tata cara, kebiasaan yang baik dan segala hal yang dapat membahagiakan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
Ayat ini menerangkan bahwa di antara tugas Nabi Muhammad adalah:
1. Memberi kabar gembira dari Allah yang kebahagiaan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi orang yang mengikuti agama yang dibawa oleh Muhammad. Perkataan basyiran juga memberi pengertian: isyarat, tanda yang memberi kabar gembira, seperti mendung sebagai tanda hari akan hujan.
2. Memberi peringatan bahwa ada nestapa bagi orang yang tidak mengikuti perintah-perintah Allah serta larangan-larangan-Nya dan bagi orang yang menghalangi seruan Nabi Muhammad saw.
Orang
yang tidak mengindahkan peringatan itu akan dimasukkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala. Ungkapan semacam ini menunjukkan kerasnya azab yang akan
diderita oleh mereka yang mendurhakai Nabi. Ayat tersebut menerangkan tentang
tugas Nabi Muhammad saw, yaitu menyampaikan agama kepada manusia. Sedang yang
memberi penilaian terhadap sikap manusia kepada seruan Muhammad adalah Allah
sendiri. Hanya Allah yang memberi pahala dan memberi hukuman. Allah berfirman:
Bukanlah
kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. ¦ (al-Baqarah/2:272)
0 comments:
Post a Comment