Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Saturday, March 27, 2021

Ahli Kitab Yang Sebenarnya, Siapa?

 


Surat Al Baqarah ayat 121: 

Orang-orang yang Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka yang bertanggung jawab kepada orang-orang yang rugi.

 

Di antara Ahli Kitab ada orang Yahudi yang mengikuti Taurat, orang Nasrani mengikuti Injil. Mereka benar-benar membaca kitab dengan bacaan yang benar-benar tidak diikuti oleh keinginan dan nafsu mereka.

Mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya dengan memahaminya sepenuh hati, tidak mentakwilkan atau menafsirkannya menurut keinginan sendiri, tidak menambah, mengurangi atau mengurangi atau mengurangi atau mengurangi.

Menurut Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas, membaca dengan bacaan yang sebenarnya berarti menghalalkan yang dihalalkanya, mengharamkan yang diharamkannya, membacanya seperti yang diturunkan Allah, tidak mengubah-ubah atau memalingkan perkataan dari tempat yang semestinya dan tidak menakwilkan sesuatu dari kitab itu dengan takwil yang bukan semestinya. )

Dalam firman-Nya yang lain yang dimaksud bacaan yang dimaksud, yakni:

"... Orang yang sebenarnya telah diberi pengetahuan sebelumnya, sajian (Al-Qur'an) dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, bersujud." (a1-Isra '/ 17: 107)

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terletak pada orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) ¦ (Yusuf / 12: 111)

Dari ayat-ayat di atas diimplementasikan bahwa semua kitab (wahyu) Allah yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya merupakan uraian bagi mereka, yang mengangguk untuk mengarahkan dan memberi petunjuk ke jalan yang lurus. Karena itu, para hamba Allah wajib membaca dengan sebenar-benarnya, berulang-ulang, dan memahami petunjuk Allah yang terdapat di dalamnya.

Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur'an? Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya. (an-Nisa '/ 4: 82)

Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur'an ataukah hati mereka sudah ucapkan? (Muhammad / 47: 24)

Dari ayat-ayat di atas diimplementasikan bahwa membaca Al-Qur'an dengan tidak memperhatikan maksud dan maknanya, menafsirkannya dengan sekehendak hati adalah sama dengan membaca Kitab oleh Yahudi dan Nasrani. Dari ayat di atas implementasi bahwa membaca kitab-kitab Allah dengan bacaan yang sebenarnya wajib dilakukan oleh manusia. Membaca Kitab tidak dengan bacaan yang sebenarnya tidak mengamalkan apa yang dibaca, itu berarti memperolok-olokkan kitab-kitab Allah dan menantang Allah.


Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan