Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Tuesday, October 6, 2020

Setiap Tarikan Nafas Ada Takdir Allah

 


Marilah kita renungkan mutiara Al Hikam ke 30 yaitu:

"Tiada suatu nafas terlepas dari padamu, melainkan di situ pula ada takdir Allah yang berlaku atas dirimu."

Bernafas, sebagai aktifitas rutin yang sudah terbiasa, lumrah dan normal. Karena sejak bangun tidur sampai tidur lagi, manusia tak lepas dari aktifitas mengambil nafas melalui udara bersih di alam bebas ini.

Setiap orang memiliki cita-cita dan tujuan hidup penting dan terpenting dalam hidupnya. Tapi, tak satu pun dari semua ini yang lebih penting dari sebuah nikmat yang kita miliki setiap detik, yaitu bernapas.

Jika tidak dapat bernapas selama semenit, kita akan merelakan, mengeluarkan dan melepaskan segala harta kita, asalkan dapat bernapas bernapas kembali.

Jika masih belum dapat bernapas, maka sekitar semenit berikutnya kita akan kehilangan kesadaran.

Kemtian Otak  akan menyusul dua atau tiga menit kemudian, dan setelah itu hidup kita pun akan berakhir.

Proses pernapasan, yang tampak sederhana dan hanya dipikirkan oleh sangat sedikit orang ini, sebenarnya merupakan satu mata rantai dari keajaiban.

Setiap sel tubuh kita memerlukan oksigen yang dipenuhi melalui pernapasan.

Detak jantung, gerakan otot, pembelahan sel dan kegiatan berpikir kita mustahil terjadi tanpa oksigen.

Dalam kajian Al-Hikam ini, kita akan merasakan betapa nikmatnya bernapas sesungguhnya dan bagaimana setiap bagian dari seluruh perangkat yang memungkinkan kita bernapas tersebut merupakan contoh menakjubkan ciptaan, karya dan prestasi Allah yang sangat luar biasa.

Sungguh, Allah Maha Pemurah atas segala karunia-Nya. Tak terkecuali nikmat Allah dari udara yang digunakan manusia sebagai bahan bernafas setiap saatnya.

Udara yang melimpah ruah di alam bebas ini adalah bukti kasih sayang Allah yang luar biasa. Sekumpulan gas tersebut diberikan Allah kepada manusia dengan cuma-cuma, gratis,   dan tidak ada bayaran sedikitpun kepada Allah.

Tak sepeser pun dipungut dari manusia nikmat yang sangat penting tersebut oleh Allah. Ini bukti Allah Maha Kayaraya,   tak butuh apa-apa dari makhluk-Nya.

Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah manusia bersyukur kepada Sang Pencipta. Dia-lah Rabb yang mengurus kita  siang dan malam hari, sebagaimana firman Allah,

“Katakanlah: 'Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari selain (Allah) Yang Maha Pemurah?'…” (QS Al Anbiyaa '[21]: 42).

Sebab setiap nafas hidup manusia terjadi pilihan amal perbuatan,   bisa berupa amal taat atau amal maksiat, nikmat atau musibah [ujian].

Berarti nafas kita yang keluarkan menjadi wadah bagi sesuatu kejadian.

Karena itu, jangan sampai nafas itu terpakai untuk maksiat dan perbuatan terkutuk kepada Allah SWT yang membuat Allah Marah dan Murka.

Gunakan setiap tarikan dan hembusan nafas kita untuk beribadah.

Dengan demikian, Nafas adalah inti hidup. Dalam setiap tarikan nafas ada Takdir Allah. Gunakan nafas gratis dari Allah ini untuk taat kepada Allah, dan bukan untuk maksiat dan durhaka kepada Allah.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Blog Archive

Data Kunjungan