Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Wednesday, September 23, 2020

Memusuhi Malaikat Berarti Memusuhi Allah SWT

 


Surat Al Baqarah ayat 97-98 menjelaskan Memusuhi Malaikat Berarti Memusuhi Allah:

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.

Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sebenarnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

 

Ayat ke 97.     Dalam satu riwayat bahwa orang-orang Yahudi berkata, Kami benci Jibril karena ia membawa bencana dengan menyampaikan wahyu bukan kepada golongan kami. Ia juga membongkar rahasia kami. Menjawab pernyataan itu, katakanlah, wahai Nabi Muhammad, Barang siapa menjadi musuh Jibril maka ketahuilah bahwa dia hanya akan mendapatkan keburukan, karena sebenarnya dialah, Jibril, yang telah menurunkan Al-Qur'an ke dalam hatimu dengan izin Allah, bukan atas kehendaknya sendiri dan bukan atas kehendakmu. Dengan demikian, memusuhi Jibril sama dengan memusuhi Allah. Sungguh aneh kalau kamu memusuhinya padahal wahyu-wahyu yang disampaikannya membenarkan apa yang terdahulu, yakni kitab-kitab suci termasuk Taurat, dan wahyu-wahyu itu juga menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.

Memusuhi Jibril berarti memusuhi Allah, dan memusuhi Allah berarti memusuhi semua makhluk-Nya yang taat. Bila seseorang memusuhi Allah, maka Allah pun akan memusuhi nya dan menjauhkan rahmat darinya.  Barang siapa menjadi musuh Allah dengan memusuhi salah satu makhluk-Nya yang taat, atau memusuhi salah satu dari malaikat-malaikat-Nya, atau salah seorang dari rasul-rasul-Nya, atau Jibril yang membawa wahyu dan Mikail yang pembawa rezeki, maka sesungguhnya dia           telah    kafir     dan      mengantar       dirinya menuju kebinasaan.   

Ayat ke 98.   Barang siapa menjadi musuh Allah dengan memusuhi salah satu makhluk-Nya yang taat, atau memusuhi salah satu dari malaikat-malaikat-Nya, atau salah seorang dari rasul-rasul-Nya, atau Jibril yang membawa wahyu dan Mikail yang pembawa rezeki, maka sesungguhnya dia telah       kafir     dan      mengantar       dirinya            menuju            kebinasaan.

            Sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir. Dua ayat di atas menegaskan dua hal.

Pertama, Allah  tidak membedabedakan para rasul dan malaikat-Nya. Kepercayaan, ketaatan, dan kecintaan kepada mereka adalah satu paket. Siapa pun yang memusuhi mereka atau salah seorang dari mereka, maka ia akan menjadi musuh Allah.

Kedua, sanksi kepada pelanggar tidak hanya diterapkan kepada orang        Yahudi,           tetapi kepada   siapa   saja            yang    kafir     dan      memusuhi-Nya Konteks ayat ini adalah bagian dari bantahan Allah terhadap orangorang Yahudi.

Namun demikian, siapa pun yang berperilaku seperti disebut dalam ayat ini, maka mereka disebut fasik. Dan demi Tuhan, tidaklah wajar bila orang-orang Yahudi itu atau siapa pun menolak kebenaran Al-Qur'an karena sungguh Kami, dengan menugaskan Jibril, telah menu runkan ayat-ayat yang jelas kandungannya serta bukti-bukti kebenarannya dan kebenaranmu sebagai rasul kepadamu, Muhammad. Dan tidaklah ada yang mengingkarinya, baik dari golongan manusia yang hidup pada masamu atau sesudahmu, selain orang-orang fasik. Bukti-bukti kebenaran Al-Qur'an sudah sangat jelas; tidak ada yang mengingkarinya selain mereka yang tertutup mata hatinya. Mereka itulah yang disebut sebagai orang-orang fasik.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan