Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Dr. KH. Abduh Al-Manar, M.Ag.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Irsyadiyah. Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

Pondok Pesantren Al-Irsyadiyah

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

PAUD Al-Irsyadiyah Tahun Pelajaran 2019/2020

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

MI Al-Irsyadiyah Tahun Pelajaran 2019/2020

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

MTS Al-Iryadiyah Tahun Pelajaran 2019/2020

Jl. Inpres II Cibeuteung Udik, Ciseeng - Bogor

Sunday, August 30, 2020

Cerdaslah Dalam Bergaul

Ajaran Islam menganjurkan bermuamalah, menjaga pergaulan sesama umat manusia. Namun demikian Islam sangat menjaga agar umatnya harus cerdas dalam memilih teman pergaulan.  Nabi Muhammad bersabda: 


مثل الجليس الصالح والجليس السوء كمثل صاحب المسك وكير الحداد, لا يعدمك من صاحب المسك إما تشتريه أو مسك وكير الحداد, لا يعدمك من صاحب المسك إما تشتريه أو أو أوادبحركاد كوريحب

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang tidak baik bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; anda bisa membeli (minyak wangi) melayani atau minimal dan mendapat baunya. Untuk teman dengan pandai besi, jika engkau tidak menemukan badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak. (HR. Bukhari, no. 2101).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mengikuti kebiasaan teman karibnya. Oleh oleh, kedekatan, siapa yang akan menjadi teman karib kalian. (HR Abu Daud, ADA 4833; Tirmidzi, ADA 2378; Dan Ahmad, 2: ... 344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits shahih Penyanyi).

Teman yang shalih punya pengaruh untuk menguatkan iman dan terus istiqamah karena kita akan ikut serta dengan baik hingga semangat untuk beramal.

Manfaat Berteman dengan Orang Shalih
Dia akan mengingatkan kita untuk beramal shalih, juga saat terjatuh dalam kesalahan.
Dia akan mendoakan kita dalam.
Dia akan mendoakan kita dalam.
Teman dekat yang baik akan dibangkitkan bersama kita pada hari kiamat.

Marilah kita cerdas dalam memilih teman pergaulan agar selamat hidup dan bahagia dunia akhirat.
Share:

Saturday, August 29, 2020

Jangan Mudah Marah


Dalam Hadis 
Hadits ke-16 Kitab Arbain 

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا قال للنبي صلى الله عليه وسلم: أوصني, قال: لا تغضب فردد مرارا, قال: لا تغضب [رواه البخاري]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu' alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Janganlah engkau mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau: “Janganlah engkau mudah marah”. [Bukhari no. 6116]

 

Pengarang kitab Al Ifshah tersebut sering berkata: “Boleh jadi Nabi lihatlah laki-laki marah, nasihat nasihat khusus ditujukan. Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam ... orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya ketika marah ”. Sabda beliau: “Bukanlah dikatakan orang yang kuat karena dapat membanting lawannya, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya di waktu marah”. Allah juga dapat mengatur orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika marah dan suka memberi maaf kepada orang lain. Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: “Barang siapa yang menahan marahnya padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, kelak Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang disukainya”
 

 
Tersebut pada Hadits lain: “Marah itu dari setan”. Oleh karena itu, orang yang menyimpang dari keadaan normal, yang marah, yang bathil, yang tercela, menginginkan kedengkian, perseteruan dan perbuatan-perbuatan tercela. Semua itu adalah akibat dari rasa marah. Semoga Allah melindungi kita dari rasa marah. Tersebut pada Hadits Sulaiman bin Shard: “Sesungguhnya ucapan 'a'udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim' dapat menghilangkan rasa marah”. Sebenarnya setanlah yang mendorong marah. Setiap orang yang menginginkan hal-hal yang terpuji, setan selalu membelokkannya dan menjauhkannya dari keridhaan Allah, maka perintah “a'udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim” merupakan senjata yang paling kuat untuk menolak tipu daya setan ini.
 

 

Share:

Thursday, August 27, 2020

Hari Asyura 10 Muharam


Hari
asyuro adalah hari yang kesepuluh  bulan Muharram dan tasu'aa adalah hari yang kesembilan. Inilah yang dikatakan oleh jumhur ulama. 

Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam hadits yang ke 2006. 

ما رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يتحرى صيام يوم فضله على غيره, إلا هذا اليوم يوم عاشوراء وهذا الشهر, يعني شهر رمضان.


Dari sahabat ibnu 'Abbas radliallahu' anhuma berkata: "Tidak pernah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sengaja berpuasa pada suatu hari yang dia istimewakan dibandingkan hari-hari lainnya kecuali hari' Asyura 'dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan".


* SEJARAH PUASA 'ASYURA' *


أخرج البخاري (2002) عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان يوم عاشوراء تصومه قريش في الجاهلية, وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصومه, فلما قدم المدينة صامه, وأمر بصيامه, فلما فرض رمضان ترك يوم عاشوراء, فمن شاء صامه, ومن شاء تَرَكَهُ.


Imam Bukhari telah meriwayatkan hadits yang ke 2002 dari Sayyidah 'Aisyah radliallahu' anha berkata:


"Orang-orang Quraisy pada masa Jahiliyah melaksanakan puasa hari 'Asyura' dan Rasulullah shallallahu 'alaihi melaksanakanallam melaksanakannya. Ketika Beliau sudah tinggal di Madinah, Beliau tetap melaksanakannya dan memerintahkan orang-orang untuk melaksanakannya pula. Setelah diwajibklan puasa Ramadhan beliau meninggalkannya. Maka siapa yang mau silakan berpuasa dan siapa yang tidak mau silahkan meninggalkannya ".


* SEBAB PUASA DIHARI 'ASYURA' *


أخرج البخاري (2004) عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة, فرأى اليهود تصوم يوم عاشوراء, فقال: ((ما هذا)). قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ وعَدُوِّهِمْ ، سفَصَامَهُ. قَالَ: ((فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ)). فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ. 


Imam bukhori telah meriwayatkan hadits yang ke 2004, dari shohabat Ibnu 'Abbas radliallahu' anhuma berkata: "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah sampai dan tinggal di Madinah, Beliau melihat orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari' Asyura 'lalu Beliau bertanya:" Kenapa kalian mengerjakan ini? "Mereka menjawab:" Ini adalah hari yang baik, hari ketika Allah menyelamatkan Bani Isra'il dari musuh mereka lalu Nabi Musa Alaihissalam sebagai hari berpuasa ". Maka beliau bersabda:" Aku lebih berhak dari kalian terhadap Musa " Lalu beliau berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa. 


* PUASA DI HARI ASYURA 'BISA MENEBUS DOSA TAHUN YANG LALU *


أخرج مسلم (1162) عن أبي قتادة رضي الله عنه, أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده وصيام يوم عاشوراء أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله".


Imam muslim telah meriwayatkan hadits yang ke 1162, dari shohabat abu qotadah rodliyallah 'anhu, bahwa nabi saw bersabda: puasa pada hari Arafah, aku memohon pula kepada Allah, agar puasa itu bisa melakukan dosa dengan sebelumnya dan sesudahnya. Adapun puasa pada hari 'Asyura`, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa sebelumnya. "


Imam Nawawi mengatakan: sabda nabi saw: 


 ((صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَبَّت)


Makna hadits ini adalah: menebus dosa orang yang berpuasa dihari itu dalam 2 th. Mereka mengatakan: yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil, dan lalu telah menjelaskan seperti ini dalam menebus dosa dengan wudlu. Dan kami telah menyebutkan disana bahwa jika tidak ada dosa-dosa kecilnya diharapkan diringankan dari dosa-dosa besar dan jika tidak ada dosa maka derajatnya akan diangkat. * (syarh Nawawi atas shohih Muslim: 8/41) *


* DIANJURKAN BERPUASA DIHARI YANG KESEMBILAN DAN KESEBELAS *


أخرج مسلم (1134) عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما ق قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الله عليه وسلم المام.  


Imam muslim telah meriwayatkan hadits yang ke 1134, dari shohabat Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 


"Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram)." Sementara dalam riwayat shohabat Abu Bakar radliyallahu 'anhu, beliau berkata; Yakni pada hari 'Asyura`.


أخرج أحمد (2155) عن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "صوموا يوم عاشوراء, وخالفوا فيه اليهود, صوموا قبله يوما و بعده يوما [وفي رواية: أو يوما بعد]".


Imam ahmad telah meriwayatkan hadits yang ke 2155, dari sahabat Ibnu 'Abbas, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura` dan berbedalah kalian dengan kaum Yahudi, maka berpuasalah satu hari sebelum atau sesudahnya."


Imam Nawawi berkata dalam kitab * MAJMU 'SYARH MUHADDZAB: *

Dan para sahabat kami dan selain merka telah sepakat atas anjuran puasa * 'ASYURA' DAN TASU'AA *. Para ulama dari ashhab kami dan selain mereka telah menyebutkan beberapa hikmah yang disarankannya puasa * 'ASYURA' DAN TASU'AA: *


 1- bahwa yang dimaksud adalah menyelisihi orang-orang yahudi yang hanya berpuasa pada hari yang kesepuluh. Dan itu telah diriwayatkan dari shohabat Ibnu Abbas dan dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dari sahabat Ibnu 'Abbas, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: 

* "berpuasalah kalian dihari 'asyura', berbedalah kalian dengan orang-orang yahudi dan berpuasalah sebelumnya dan sesudahnya satu hari. *

2- Bahwa yang dimaksud dengan puasa * TASU'AA * adalah menyambung hari 'asyura' dengan puasa seseorang dilarang untuk berpuasa di hari Jum'at saja. 

3- Ihtiyathan (hati-hati) dalam berpuasa dihari yang kesepuluh karena khawatir kurangnya hilal dan terjadinya kesalahan, maka hari yang kesembilan dalam hitungan akan menjadi hari yang kesepuluh .


* MELAPANGKAN KELUARGA DIHARI 'ASYURA' *


قال محمد عبد الله الجرداني: "و يسن التوسعة فيه على العيال ليوسع الله عليه السنة كلها كما في الحديث الحسن". (فتح العلام: 4/117)


Syekh Muhammad Abdullah Aljardani berkata: Disunnahkan untuk melapangkan [memberikan uang belanja] keluarga dihari 'asyura' agar Allah swt memberikan kelapangan atasnya selama penuh yang ada dalam hadits Hasan. 

(Fathul 'Allam 4/117)

Share:

Wednesday, August 26, 2020

Kemurkaan Allah

Surat Al-Baqrah ayat 90 artinya : Alangkah buruknya (hasil temuan Perbuatan) mereka Yang Menjual Dirinya Sendiri DENGAN kekafiran ditunjukan kepada APA Yang Telah diturunkan Allah, KARENA dengki bahwa Allah Menurunkan karunia-Nya tidak ditunjukan kepada siapa Yang dikehendaki-Nya Diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. 


Firman-Nya ( بئسما اشتروا به أنفسهم) menurut Mujahid, "Orang-orang menjual kebenaran dengan kebatilan serta perumahan apa yang dibawa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan enggan untuk menjelaskannya." As-Suddi mengatakan, “Mereka menjual diri mereka dengannya. Alangkah buruknya apa yang mereka pertukaran untuk diri mereka sendiri dan mereka ridha dengan pertukaran itu dan mereka lebih condong untuk mengingkari apa yang diturunkan Allah Ta'ala kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, daripara membenarkan, mendukung dan membantunya. Yang menjadikan mereka kebakaran demikian itu adalah kedurhakaan, kedengkian, kebencian karena Allah Ta'ala menurunkan karunia-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak ada kedengkian yang lebih parah di kedengkian mereka ini.

Firman-Nya (وباءو بغضب على غضب) menurut Ibnu Abbas, mengenai kemurkaan ini, Allah Ta'ala murka kepada mereka lantaran mereka telah menyia-nyiakan Taurat yang ada di tangan mereka. Dan juga murka karena kekufuran mereka kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang diutus kepada mereka. Menurut Ibnu Katsir kata ( باءو) berarti mereka harus, berhak dan harus mendapat kemurkaan di atas kemurkaan. Abu Al-'Aliyah mengatakan: “Allah Ta'ala murka kepada mereka disebabkan karena kekufuran mereka terhadap Injil dan Isa 'alaihi as-salam, kemudian Dia murka karena kekufuran mereka terhadap Muhammad shallallahu' alaihi wasallam dan Alquran.” As-Suddi mengatakan, “Kemurkaan pertama adalah kemurkaan Allah Ta'ala karena tindakan mereka menyembah anak lembu. Sedangkan kemurkaan kedua adalah karena mereka kufur kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. ”

Firman-Nya ( وللكافرين عذاب مهين) artinya, karena kekufuran mereka itu disebabkan oleh kedurhakaan dan kedengkain, yang timbul akibat sikap sombong, maka mereka pun dibalas dengan kehinaan dan kekerdilan di dunia dan akhirat perintah firman-Nya dalam Surah Al-Mukmin ayat 60 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. ” Maksudnya, mereka akan masuk neraka dalam keadaan terhina, tercela dan tidak terhormat sama sekali. Hadis diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib, dari keinginan, dari kakeknya, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:

 

Artinya: “Orang-orang yang sombong digiring pada hari kiamat nanti da­lam keadaan seperti semut paling kecil berupa manusia, segala sesuatu berada di alas mereka karena kecilnya, hingga dimasuk­kan di dalam sebuah penjara di neraka Jahannam. Penjara ter­sebut dikenal dengan nama bulis yang dipenuhi oleh inti api ne­raka; mereka diberi minum dari tinatul khabal, yaitu perasan da­ri tubuh penduduk neraka.” 

Share:

Tuesday, August 25, 2020

7 Cara Membersihkan Hati dan Pikiran


7 Cara Mensucikan Hati dan Pikiran Menurut Ajaran Islam

1. Berzikir 

Allah SWT berfirman:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram ”. (Qs Ar-Ra'du 28)

Nah, salah satu cara untuk selalu mengingat Allah dalam hati kita adalah dengan berzikir. Jadi, jangan lupa berzikir ketika dalam pikiran atau pikiranmu sedang terusik dengan hal negatif!

2. Membaca Al-Qur'an 

Membaca Al-Qur'an juga merupakan salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk membersihkan hati dan pikiran. Hal ini terlihat dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23:

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar '' kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada seorang pemimpin pun ”. (QS Az Zumar: 23)

3. Salat dengan khusyuk 

Dalam Qur'an Surat Az-Zumar ayat 23, juga benar-benar diketahui bahwa untuk membersihkan pikiran dan hati, umat Muslim bisa melakukannya dengan mengingat Allah SWT. Salah satunya adalah dengan salat secara khusyuk.

4. Bersilaturahmi 

“Barang siapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin acak empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahmi (menjalinkan hubungan baik) niscaya keluarganya akan mencintainya, masa lalu rezeki, ditambah umurnya dan Allah SWT memasukkan ke dalam surga. ”(HR. Ar-Rabii)

Asasi pada hadis di atas, maka bersilaturahmilah kamu untuk meringankan suatu perkara. Bahkan, Allah SWT senantiasa Perluas rezeki, menambah umur, dan memasukkan orang yang suka bersilaturahmi ke dalam surga.

 5. Berwudu

Dari Umar radhiyallahu 'anhuia berkata,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudu dan menyempurnakan wudunya, kemudian pembantuan,“ Asyhadu an laa laaha illallaahu wa anna Muhammadan' abduhu wa rasuuluhu. Akan dibukakan pintu-pintu surga yang delapan, ia dapat masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki. (HRMuslim: 234)

Selain itu, terdapat hadis lain dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu secara marfu' yang menyatakan,

“Barang siapa yang berwudu, lalu ia selesai dari wudunya, kemudian berkata,“ Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika. Allah akan Menutup di atasnya (Bacaan ITU) DENGAN Penutup, kemudian besarbesaran dinaikkan Hingga Ke Bawah Arsy, Dan TIDAK Dibuka Hingga hari kiamat. (HR Nasa'i dalam 'Amal Yaul wa Lailah, hal. 147, Hakim: 1/752)

 6. Bersedekah 

Beberapa hadis dan firman Allah SWT yang menerangkan tentang keutamaan bersedekah, termasuk dapat membersihkan hati dan pikiran. Berikut ini beberapa di antaranya:

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan. (HR. Muslim) 

“Orang yang memberikan sumbangan harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga:“ Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan ”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang suka berdedikasi, ia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. (HR. Bukhari Muslim)

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (Qs Al Hadid:. 18)

 7. Memaafkan kesalahan orang lain.

Share:

Saturday, August 22, 2020

Berkata Baik Atau Diam


 Hadis ke-15 Kitab Arbain Imam Nawawi tentang berkata yang baik atau diam:

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت , ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم جاره, ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه. [ رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka selanjutnyalah baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari ia akhirat, makalah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka tunggulah ia memuliakan ". [Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]

 

Kalimat “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat”, maksudnya adalah barang siapa beriman dengan keimanan yang sempurna, yang (keimanannya itu) menyelamatkannya dari azab Allah dan membawanya mendapatkan ridha Allah, “maka hendaklah ia berkata baik atau diam” karena orang yang beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya tentu dia takut kepada ancaman-Nya, mengharapkan pahala-Nya, bersungguh-sungguh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Yang terpenting dari semuanya itu ialah mengendalikan gerak-gerik seluruh anggota badannya karena kelak dia akan dimintai tanggung jawab atas perbuatan semua anggota badannya, sebagaimana tersebut pada firman Allah :


“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya kelak pasti akan dimintai tanggung jawabnya”(QS. Al Isra’ : 36).

dan firman-Nya: “Apapun kata yang terucap pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”(QS. Qaff : 18).
 
Bahaya lisan itu sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda:
“Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya”.
 
Beliau juga bersabda :


“Tiap ucapan anak Adam menjadi tanggung jawabnya, kecuali menyebut nama Allah, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran”.


 
Barang siapa memahami hal ini dan beriman kepada-Nya dengan keimanan yang sungguh-sungguh, maka Allah akan memelihara lidahnya sehingga dia tidak akan berkata kecuali perkataan yang baik atau diam.


 
Sebagian ulama berkata: “Seluruh adab yang baik itu bersumber pada empat hadis, antara lain adalah hadis: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam”. Sebagian ulama memaknakan hadis ini dengan pengertian; “Apabila seseorang ingin berkata, maka jika yang ia katakan itu baik lagi benar, dia diberi pahala. Oleh karena itu, ia mengatakan hal yang baik itu. Jika tidak, hendaklah dia menahan diri, baik perkataan itu hukumnya haram, makruh, atau mubah”. Dalam hal ini maka perkataan yang mubah diperintahkan untuk ditinggalkan atau dianjurkan untuk dijauhi Karena takut terjerumus kepada yang haram atau makruh dan seringkali hal semacam inilah yang banyak terjadi pada manusia. Allah berfirman :


“Apapun kata yang terucapkan pasti disaksikan oleh Raqib dan ‘Atid”(QS.Qaaf : 18).
 
Para ulama berbeda pendapat, apakah semua yang diucapkan manusia itu dicatat oleh malaikat, sekalipun hal itu mubah, ataukah tidak dicatat kecuali perkataan yang akan memperoleh pahala atau siksa. Ibnu ‘Abbas dan lain-lain mengikuti pendapat yang kedua. Menurut pendapat ini maka ayat di atas berlaku khusus, yaitu pada setiap perkataan yang diucapkan seseorang yang berakibat orang tersebut mendapat pembalasan.


 
Kalimat “hendaklah ia memuliakan tetangganya…….., maka hendaklah ia memuliakan tamunya” , menyatakan adanya hak tetangga dan tamu, keharusan berlaku baik kepada mereka dan menjauhi perilaku yang tidak baik terhadap mereka. Allah telah menetapkan di dalam Al-Qur’an keharusan berbuat baik kepada tetangga dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:


“Jibril selalu menasehati diriku tentang urusan tetangga, sampai-sampai aku beranggapan bahwa tetangga itu dapat mewarisi harta tetangganya”.


 
Bertamu itu merupakan ajaran Islam, kebiasaan para nabi dan orang-orang salih. Sebagian ulama mewajibkan menghormati tamu tetapi sebagian besar dari mereka berpendapat hanya merupakan bagian dari akhlaq yang terpuji.


 
Pengarang kitab Al Ifshah mengatakan : “Hadis ini mengandung hukum, hendaklah kita berkeyakinan bahwa menghormati tamu itu suatu ibadah yang tidak boleh dikurangi nilai ibadahnya, apakah tamunya itu orang kaya atau yang lain. Juga anjuran untuk menjamu tamunya dengan apa saja yang ada pada dirinya walaupun sedikit. Menghormati tamu itu dilakukan dengan cara segera menyambutnya dengan wajah senang, perkataan yang baik, dan menghidangkan makanan. Hendaklah ia segera memberi pelayanan yang mudah dilakukannya tanpa memaksakan diri”. Pengarang juga menyebutkan perkataan dalam menyambut tamu.
 
Selanjutnya ia berkata: Adapun sabda Nabi Shallahu 'alaihi wa Sallam “maka haruslah ia berkata baik atau diam”, menunjukkan bahwa perkatan yang baik itu lebih utama dari yang diberikan, dan diam itu lebih utama yang buruk. Demikian itu karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam sabdanya menggunakan kata-kata “digunakanlah untuk berkata benar” didahulukan dari perkataan “diam”. Berkata baik dalam Hadis ini menyampaikan menyampaikan ajaran Allah dan rasul-Nya dan memberikan menerapkan kepada kaum muslim, amar ma'ruf dan nahi mungkar berdasarkan ilmu, mendamaikan orang yang berselisih, menyatakan yang baik kepada orang lain. Dan yang terbaik dari semuanya itu adalah menyampaikan perkataan yang benar di hadapan orang yang ditakuti kekejamannya atau diharapkan mempersembahkannya.

Share:

Thursday, August 20, 2020

Bulan Muharam Penuh Pahala

Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah, dan termasuk ke dalam 4 bulan harom yang mulia, yaitu bulan diharamkannya terjadi maksiat, kejahatan dan juga pembunuhan/peperangan. 

Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 36, 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah DUA BELAS BULAN, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya EMPAT BULAN HAROM. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka JANGANLAH kamu MENGANIAYA DIRI kamu dalam bulan yang empat itu”

Di dalam 4 bulan haram nan suci ini (RAJAB, DZULQA'DAH, DZULHIJJAH dan MUHARAM) setiap amalan amalan baik Allah lipatgandakan pahalanya, dan setiap amalan buruk Allah lipatgandakan juga dosanya.

Diantara kemuliaan bulan Muharam :

💧 Termasuk diantara 4 bulan Haram nan mulia (RAJAB, DZULQA'DAH, DZULHIJJAH dan MUHARAM). Allah sebutkan dalam Surat At Taubah ayat 36 diatas. 

Disebut bulan haram: Karena diharamkan berperang, pembunuhan dan juga terlarang perbuatan² maksiat. 

💧 Dinamakan Syahrullah: Bulan ini dinamakan juga Syahrullah yaitu bulan Allah. 

Dalam hadits, Rosululloh Shollollohu 'alaihi wasallam bersabda, 

"Sebaik-baik Puasa setelah Ramadhan adalah Puasa di bulan Allah (Muharam)"  [HR. Muslim] 

💧 Para Ulama mengatakan bahwa bulan ini adalah bulan mulia setelah bulan Ramadhan. 

Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan :

"Allah membuka awal tahun dengan bulan harom yaitu Muharam dan menjadikan akhir tahun dengan bulan harom yaitu Dzulhijjah. Tak ada bulan yang lebih mulia disisi Allah setelah bulan Ramadhan daripada bulan Muharam. 

💧 Amalan dilipatgandakan. 

Di bulan ini amalan-amalan yang BAIK akan dilipatgandakan PAHALANYA. 

Sedangkan amalan-amalan yang BURUK akan dilipatgandakan juga DOSA dan SIKSANYA. 

Perbanyaklah amal amal baik dibulan ini karena Allah lipatgandakan PAHALANYA. 

Dan jauhilah dosa karena Allah lipatgandakan juga SIKSANYA. 

Jadikan bulan ini bulan PANEN PAHALA.  

ﻧَﺴْﺄﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺍَﻟﺴَّﻼَﻣَﺔْ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻓِﻴَﺔ

Kita memohon kepada ALLAH keselamatan dan kebaikan. Aamiin ya Allah. 

Share:

Monday, August 17, 2020

10 Amalan Penghapus Dosa

Ada 10 Amalan Penghapus Dosa, mari kita simak apa saja:

*١ - امحها بتسبيحك*

* 1. Hapuslah dengan tasbihmu! *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من قال: سبحان اللهِ وبحمدِه في يومٍ مائةَ مرةٍ ، حُطَّتْ خطاياه ولو كانتْ مثلَ زبدِ البحرِ »*

صحيح مسلم: 

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa membaca: _'subhanallah wabihamdih'_ seratus kali dlm sehari, niscaya dosa-dosa akan dihapus sebanyak buih lautan." * HR. Muslim porno (2691)

*٢ - امحها باستغفارك*

* 2. Hapuslah dengan istighfarmu! *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من قال: أستغفِرُ اللهَ ، الذي لا إله إلا هو ، الحَيَّ القيومَ ، وأتوبُ إليه ؛ غُفِرَ له وإن كان فَرَّ من الزَّحْفِ »*

 

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa berkata, _'astahhfirullah, alladzi laa ilaaha illa huwa, al Hayyul Qayyum wa atuubu ilahi'_ maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun dia pernah lari dr medan perang."

*٣ - امحها بهذا الذكر*

* 3. Hapuslah dosa-dosamu dg dzikir ini. *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « ما على الأرضِ أحدٌ يقولُ: لا إلهَ إلَّا اللهُ ، واللهُ أكبرُ ، ولا حولَ ولا قوةَ إلَّا باللهِ ، لوه كتلات كلل »*

Rasulullah _shallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Siapapun di muka bumi yg membaca: _'laailaaha illallah, wallahu akbar, walaa hawla walaa quwwata illa billah'_ niscaya dihapuskan dosa²nya dapat dilakukan sebanyak.buih di lautan."

*٤ - امحها بعد طعامك*

* 4. Hapuslah dosa-dosamu setelah kamu makan .. *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من أكل طعاما ثم قال: الحمد لله الذي أطعمني هذا الطعام, ورزقنيه من غير حول مني ولا قوة غفر له ما تقدم من ذنبه

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa yg memakan makanan, kemudian ia membaca _'alhamdu lillahil ladzi ath'amani hadzath tho'am, wa rozaqoniihi min ghoiri hawlin minni walaa quwwah'_ niscaya diampuni semua dosa²nya yg telah lalu."

 

*٥ - امحها بعد لباسك*

* 5. Hapuslah setelah kamu berpakaian. *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « ومَنْ لبِسَ ثوبًا فقال: الحمدُ للهِ الّذي كسَانِي هذا ، ورزَقَنِيِهِ مِن غيرِ حولٍ مِني ولا لُوَّم محن يرِ حولٍ مِانِّي ولا »*

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa yg memakai pakaian dan dia membaca, _'alhamdu lillahil ladzi kasaani hadz, wa rozaqoniihi min ghoiri hawlin minni walaa quwwah'_ maka akan diampuni dosa²nya yg telah lalu." * Dihasankan oleh Al Albani [Shahih al Jami '6086]

*٦ - امحها حين الأذان*

* 6. Hapuslah setelah adzan. *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من قال حين يسمع المؤذن: أشهد أن لا إله إلا الله, وحده لا شريك له, وأن محمدا عبده ورسوله, رضيت بالله ربا, وبمحمد رسولا, وبالإسلام دينا; غُفِرَ له ذنبُه »*

صحيح مسلم:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, * "Barangsiapa ketika mendengar muadzin, kemudian dia berkata, _'asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lahu, wa anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh, radhitu billahi Robban, wani Muhammadin rosuulan, wabil Islaami diinan'_ maka dosa-dosanya akan diampuni. HR. Muslim (386)

*٧ - امحها عند الوضوء*

* 7. Hapuslah setelah wudhu. *

قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من تَوَضَّأ فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ ، خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُج مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ »*

صحيح مسلم:

Rasulullah _shallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa yg wudhu, dan dia memperbagus wudhunya, keluarlah dosa-dosanya dari tubuhnya, hingga keluar dari balik kuku-kukunya. * HR. Muslim (245)

*٨ - امحها بعد صلاتك*

* 8. Hapuslah setelah sholatmu. *     

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من سبح الله في دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين , وحمد الله ثلاثا وثلاثين, وكبر الله ثلاثا وثلاثين, فتلك تسعة وتسعون, وقال تمام المائة: لا إله إلا الله, وحده لا شريك له, له الملك, وله الحمد, وهو على كل شيء قدير غُفِرت خطاياهُ وإن كانت مثلَ زَبَدِ البحرِ »*

صحيح مسلم:

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa yg sesudah sholat dia membaca tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 33x, itu 99, dan sebagai penyempurna yg keseratus dia membaca, _'laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in Qodiir'_ maka diampuni dosa²nya walaupun sebanyak buih di lautan. “* HR. Muslim (597)

*٩ - امحها قبل نومك*

* 9. Hapuslah sebelum tidurmu. *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من قال حين يأوي إلى فراشه: لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك, و له الحمد, وهو على كل شيء قدير, لاحول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم, سبحان الله, والحمد لله, ولا إله إلا الله, واللهُ أكبرُ ؛ غُفِرَتْ له ذنوبُه أوخطايَاهُ وإنْ كانت مِثلَ زَبَدِ البحرِ »*

صحيح الترغيب:

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa tatkala ke pembaringannya dia membaca _'laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in Qodiir, laa hawlaa walaa quwwata illallah, billahil' , walhamdu lillah, walaa ilaaha illallah, wallahu akbar; _ niscaya dihapuskan dosa-dosanya atau kesalahan-kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan. * [Shahih al Targhieb 607]  

*١٠ - امحها إذا قمت من الليل*

* 10. Hapuslah dosa-dosamu tatkala kamu terbangun di tengah malam. *

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

* « من تعار من الليل, فقال: لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد, وهو على كل شيء قدير, الحمد لله, وسبحان الله, ولا إله إلا الله, والله أكبر, ولا حول ولا قوة إلا بالله, ثم قال: اللهم اغفر لي أ أو دعا ، استجيب له ، فإن توضأ وصلى قبلت صلاته »*

صحيح البخاري:

 

Rasulullah _shallallahu alaihi wasallam_ bersabda, * "Barangsiapa yg terbangun di tengah malam, dan ia membaca _'laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa 'alaa kulli syai-in Qodiir, alhamdulillah, wa subhanallah, illallah , wallahu akbar, walaa hawla walaa quwwata illa billah; kemudian dia berkata, _'Allahummagh firlii'_, atau dia berdoa jika, niscaya akan dikabulkan doanya. Dan dia wudhu dan sholat, niscaya akan diterima sholatnya. * HR. Bukhari (1154) ).

Share:

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan