Penjelasan
surat Al-Baqarah ayat 67-73 sebagai berikut: Dan ingatlah ketika
Musa berkata kepada kaumnya yang meminta agar ia memohon pada Tuhan agar
memberi solusi dari masalah pembunuhan di kalangan mereka, Allah memerintahkan
kamu agar menyembelih seekor sapi betina, yang dimaksudkan agar mereka
menghapus sisa syirik karena pernah menyembah anak sapi dan siap kembali pada
akidah yang benar.
Perintah ini dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan Musa,
karena itu mereka bertanya, Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?
Pertanyaan ini sungguh tidak pada tempatnya, karena mereka tahu sifat Musa yang
tidak pernah main-main. Dengan sikap prihatin, dia, Musa, menjawab, Aku
berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh yang sering
menjadikan ajaran agama sebagai permainan.
Syarat
untuk mengungkap pembunuhan hanya dengan menyembelih seekor sapi. Akan tetapi,
orang Yahudi justru mempersulit diri dengan mengajukan beragam pertanyaan. Hal
ini diawali ketika mereka berkata, Mohonkanlah kepada Tuhanmu (ungkapan ini
mengisyaratkan pada Tuhan itu hanya Tuhan Musa, bukan Tuhan mereka) untuk kami
agar Dia menjelaskan kepada kami tentang sapi betina itu, apakah sapi itu masih
muda atau yang tua. Mendengar pertanyaan ini, dia, Musa, menjawab, Dia
berfirman bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, tetapi pertengahan
antara itu. Setelah penjelasan ini, maka kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu. Tetapi tampaknya mereka masih tidak puas, dan kemudian mengajukan
pertanyaan lain, yaitu seperti yang diungkapkan pada ayat berikutnya.
Setelah
dijawab, mereka mengajukan pertanyaan lain yang berkaitan dengan warna sapi
dengan berkata, Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan
kepada kami apa warnanya. Dengan gemas dia, Musa, menjawab, Dia berfirman bahwa
sapi itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya”padahal warna ini sangat
sulit ditemukan”dan sapi itu mesti yang menyenangkan orang-orang yang
memandang-nya.
Penjelasan ini sebenarnya semakin menyulitkan mereka, tetapi
mereka belum juga puas dengan keterangan tersebut, dan masih mengajukan
pertanyaan lain, seperti yang diungkap pada ayat berikutnya. Ketidakpuasan mereka atas jawaban Nabi Musa
diungkapkan dengan berkata, Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami keterangan
lebih lengkap agar Dia menjelaskan kepada kami secara lebih detail tentang
keadaan sapi betina itu. Yang sedemikian ini karena sesungguhnya sapi itu masih
juga belum begitu jelas bagi kami, dan jika Allah menghendaki dan berkenan
memberikan keterangan selengkapnya, niscaya kami mendapat petunjuk tentang sapi
itu, sehingga kami dapat menemukannya dan melaksanakan perintah dengan tepat
seperti yang dijelaskan.
Ketidakpuasan
mereka atas jawaban Nabi Musa diungkapkan dengan berkata, Mohonkanlah kepada
Tuhanmu untuk kami keterangan lebih lengkap agar Dia menjelaskan kepada kami
secara lebih detail tentang keadaan sapi betina itu. Yang sedemikian ini karena
sesungguhnya sapi itu masih juga belum begitu jelas bagi kami, dan jika Allah
menghendaki dan berkenan memberikan keterangan selengkapnya, niscaya kami mendapat
petunjuk tentang sapi itu, sehingga kami dapat menemukannya dan melaksanakan
perintah dengan tepat seperti yang dijelaskan.
Karena permintaan-permintaan itu, kemudian Nabi Musa memohon kepada
Allah agar diberi keterangan lanjutan. Dan dia, Musa, kemudian menjawab, Dia
berfirman dan menerangkan bahwa sapi itu adalah sapi betina yang belum pernah
dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula pernah dipergunakan mengangkut air
untuk mengairi tanaman, badannya sehat tidak berpenyakit, dan tanpa belang.
Sesudah itu, kemudian mereka berkata, Sekarang barulah engkau menerangkan hal
yang sebenarnya tentang sapi itu. Lalu mereka menyembelihnya setelah menemukan
sapi dengan ciri-ciri yang dijelaskan, dan nyaris mereka tidak dapat
melaksanakan perintah itu karena sulitnya menemukan sapi dengan segala ciri
yang mereka tanyakan.
Latar belakang dari perintah
penyembelihan sapi ini adalah terbunuhnya seorang tua yang kaya di kalangan
Bani Israil yang belum terungkap pelakunya. Karena permohonan yang diajukan,
maka Allah mengingatkan mereka dengan mengatakan dan ingatlah ketika salah seorang
dari kamu membunuh seseorang yang tidak bersalah, lalu kamu tuduh-menuduh
tentang peristiwa misterius itu. Akan tetapi, Allah dengan kehendak-Nya
kemudian menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan. Peristiwa ini menunjukkan
bahwa Allah itu Maha Mengetahui apa saja yang tampak jelas atau yang
disembunyikan.
Peristiwa
ini menunjukkan bahwa Allah itu Maha Mengetahui apa saja yang tampak jelas atau
yang disembunyikan. Sesudah sapi yang ditetapkan itu disembelih, lalu Kami
berfirman, Pukullah mayat itu dengan bagian dari potongan atau daging sapi itu!
Dengan izin-Nya hiduplah orang yang sudah terbunuh itu.
Demikianlah Allah
memperlihatkan kekuasaan-Nya dengan menghidupkan kembali orang yang telah mati
untuk mengungkap pelaku pembunuhan, dan Dia dengan peristiwa ini memperlihatkan
kepadamu tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti dan percaya akan adanya
hari Kebangkitan yang pasti akan terjadi kelak.
Pelajaran
Surat Al-Baqarah ayat 63-73 yaitu : (1) Bila kita mendapatkan perintah atau
tugas segera laksanakan dan jangan terlalu banyak pertanyaan yang mengakibatkan
kita sulit untuk mengerjakannya; (2) lakukanlah perkerjaan dengan ikhlas dan
sungguh-sungguh; (3) sikap moderat dalam menyikapi setiap perbedaan dan pekerjaan
yang kita lakukan.
0 comments:
Post a Comment