Tafsir Al-Baqarah ayat
77 - 81. Berikut penjelasannya: ayat-ayat ini mengingatkan mereka dan siapa pun yang
berperilaku seperti mereka; tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa
yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan? Setelah kelakuan kelompok
cendekia dan tokoh agama Yahudi dijelaskan pada ayat-ayat sebelumnya, ayat-ayat
berikut menjelaskan kelompok lain di kalangan Bani Israil, yaitu bahwa di
antara mereka ada yang buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis, atau bodoh
dan keras hati, tidak memahami makna dan pesan Kitab Taurat dengan pemahaman
yang penuh penghayatan, kecuali hanya berangan-angan berupa kebohongan yang
disajikan oleh pemuka agama mereka dan dikatakan sebagai kebenaran, dan mereka
hanya menduga-duga, sebab kalau pun mereka membacanya, itu tidak dilakukan dengan
disertai pemahaman yang mendalam.
Akibat perbuatan itu,
maka celakalah dan binasalah orang-orang Yahudi dan yang selain mereka yang
menulis kitab Taurat atau lainnya dengan tangan mereka sendiri, kemudian
berkata dengan penuh kebohongan, Ini adalah kitab suci yang datang dari Allah.
Mereka melakukan itu dengan maksud untuk menjualnya dengan harga murah, yaitu
kesenangan dunia yang murah dengan cara menukar yang murah itu dengan sesuatu
yang mahal, yaitu kebenaran.
Maka celakalah mereka akibat perkataan dusta mereka tentang Allah, karena tulisan tangan mereka itu penuh kebohongan, penyelewengan, dan penyimpangan, dan celakalah mereka karena apa, yakni kebohongan, yang mereka perbuat dengan memalsukan dan mengubah ayat untuk kepentingan dan keuntungan sesaat, dan celakalah mereka karena harta yang mereka peroleh dari perbuatan mereka itu
Maka celakalah mereka akibat perkataan dusta mereka tentang Allah, karena tulisan tangan mereka itu penuh kebohongan, penyelewengan, dan penyimpangan, dan celakalah mereka karena apa, yakni kebohongan, yang mereka perbuat dengan memalsukan dan mengubah ayat untuk kepentingan dan keuntungan sesaat, dan celakalah mereka karena harta yang mereka peroleh dari perbuatan mereka itu
diantara bentuk
kebohongan dan penyimpangan yang mereka lakukan, mereka berkata, Neraka tidak
akan menyentuh kami di akhirat kelak kecuali beberapa hari atau sesaat saja.
Itu pun sekadar sentuhan api, bukan siksaan yang bersifat abadi. Untuk menjelaskan itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, 'Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, Zat yang mengatur segala urusan, sehingga kamu merasa tenang karena Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah yang kekuasaan dan ilmu-Nya mencakup segala hal, sesuatu yang tidak kamu ketahui? Keduanya tidak pernah terjadi: tidak ada perjanjian antara mereka dengan Tuhan soal itu, dan tidak pula mereka mengatakan itu karena tidak tahu. Mereka tahu, tetapi mengatakan yang sebaliknya.
Itu pun sekadar sentuhan api, bukan siksaan yang bersifat abadi. Untuk menjelaskan itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, 'Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, Zat yang mengatur segala urusan, sehingga kamu merasa tenang karena Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah yang kekuasaan dan ilmu-Nya mencakup segala hal, sesuatu yang tidak kamu ketahui? Keduanya tidak pernah terjadi: tidak ada perjanjian antara mereka dengan Tuhan soal itu, dan tidak pula mereka mengatakan itu karena tidak tahu. Mereka tahu, tetapi mengatakan yang sebaliknya.
Sebenarnya tidak ada
janji dari Allah, bukan juga karena mereka tidak tahu. Sumber masalahnya adalah
sikap mereka yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah. Bukan demikian, yang benar
adalah barang siapa berbuat keburukan, yaitu mempersekutukan Allah, dan dosanya
telah menenggelamkannya, yakni ia diliputi oleh dosanya sehingga seluruh
kehidupannya tidak mengandung sedikit pun kebaikan akibat ketiadaan iman kepada
Allah, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Sedangkan
orang-orang yang beriman dengan benar sebagaimana diajarkan nabi-nabi mereka
dan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan Rasul, maka mereka itu
penghuni surga. Mereka juga kekal di dalamnya.
Pelajaran ayat-ayat ini adalah hindarilah perbuatan yang memutarbalikkan fakta, menyembunyikan kebenaran. Bila kita berani menyembunyikan kebenaran maka berakibat fatal pada kehidupan kita dan kehidupan generasi sesudah kita.
0 comments:
Post a Comment