Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Monday, June 15, 2020

Nasihat dan Peringatan

Tafsir Surat Al-Baqarah : 58
“Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".

Makna kata : ٱلۡقَرۡيَةَ Al-Qaryah : yang dimaksud adalah Baitul Maqdis (Yerussalem) رَغَدٗا Raghadan : Kehidupan yang lapang lagi nyaman سُجَّدٗا Sujjadan : Maknanya agar mereka masuk pintu gerbang dengan ruku’ merendahkan diri di hadapan Allah dengan tunduk penuh kesyukuran kepada Allah atas keselamatan yang diberikan setelah kejadian berputar-putar di gurun Sinai. حِطَّةٞ Khittatun : Mengikuti wazan fi’latun seperti kata riddatun. Allah menyuruh mereka untuk mengatakan khitthah yang artinya adalah ampuni dosa-dosa kami. Kata khittah berharakat akhir dhammah (marfu’) karena kedudukannya sebagai khabar dari mubtada’ yang dihapus, aslinya : دُخُولُنَا البَابَ سُجَّدًا حِطَّةٌ لِذُنُوبِنَا Masuknya kami ke pintu dengan cara bersujud menjadi ampunan bagi dosa-dosa kami. نَّغۡفِرۡ Naghfir : Kami hapus dan Kami tutupi. خَطَٰيَٰكُمۡۚ Khathayaakum : al-Khathaaya merupakan bentuk plural dari Khatiah, artinya adalah dosa yang diakui oleh seorang hamba. 

Makna ayat : Ayat 58 mengandung pengingat kepada orang Yahudi tentang kejadian besar yang terjadi pada pendahulu mereka akan nikmat Allah yang diberikan kepada Bani Israil yang wajib untuk disyukuri. Yaitu setelah selesai mereka berputar-putar di gurun Sinai, Nabi Musa dan Harun telah wafat, dan digantikan oleh murid Nabi Musa yang bernama Yusya’ bin Nun. 

Yusya’ memimpin mereka untuk menyerang kaum ‘Amaliqah dan Allah membukakan Baitul Maqdis (Yerusalem) untuk mereka. Kemudian Allah memerintahkan Bani Israil sebagai pemuliaan,”Masuklah alian ke Baitul Maqis kemudian makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak dari apa-apa yang kalian sukai. Dan bersyukurlah kepada-Ku atas kenikmatan yang kalian peroleh dengan memasuki pintu gerbang kota dalam posisi ruku’ dengan khusyu’ seraya mengatakan,”Kami memasuki pintu gerbang denga ruku’ sebagai ampunan bagi kami dari apa yang kami perbuat, yaitu meninggalkan berjihad bersama Musa dan Harun. Apabila kalian mengucapkan itu, maka Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian dan kami tambahkan pahala bagi orang-orang yang berbuat baik di antara kalian sebagaimana terkandung dalam ayat selanjutnya. 

Pelajaran dari ayat: 
• Mengingatkan generasi sekarang terhadap kejadian yang dialami oleh generasi pendahulu sebagai nasihat dan peringatan. 
• Meninggalkan jihad jika sudah wajib akan menyebabkan kehinaan dan kerugian bagi umat.

[Sumber: Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H]


Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Blog Archive

Data Kunjungan