Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Friday, May 8, 2020

Ramadan Momentum Amalkan Al-Qur'an

Khutbah Pertama

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
 اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan menurunkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Karena itu Kami menyiksa mereka karena apa yang mereka perbuat itu (QS Al-A’raf [7]: 96).


Alhamdulillah, kita masih berada di bulan yang mulia, bulan Ramadan. Di hari yang mulia, hari Jumat. Bersama dengan orang-orang yang mulia, orang-orang  bertakwa. Salawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada habibina wa maulana, Rasulullah Muhammad SAW.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah, terlebih lagi di bulan takwa, bulan Ramadhan.  Takwalah yang menentukan derajat manusia di sisi Allah.  Makin tinggi derajat takwa seseorang, maka makin tinggi pula derajatnya di sisi Allah.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. (QS Al-Hujurat: 13)

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Ada satu hari istimewa di bulan ini, yakni hari diturunkannya Al-Qur’an. Kita sering mengenalnya dengan istilah Nuzulul Qur’an.  Sering kita memperingatinya, tapi sayang Al-Qur’an belum diterapkan di muka bumi ini secara nyata.
Padahal, mencampakkan Al-Qur’an (Hajr al-Qur’an) adalah dosa besar. Allah SWT mencela orang-orang yang berperilaku demikian.
Lalu apa saja perilaku yang termasuk mencampakkan Al-Qur’an? Beberapa di antaranya adalah tidak meyakini kebenaran Al-Qur’an. Tidak mau mendengarkan dan tidak memperhatikan Al-Qur’an. Mengimani Al-Qur’an, tetapi tidak mau mempelajarinya. Mempelajari kandungan Al Qur’an, tetapi jarang sekali membacanya. Sering membaca Al-Qur’an, tetapi tidak men-tadabburi-nya. Kadang merenungi makna dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi enggan mengamalkannya. Tidak menghalalkan apa yang telah dihalalkan Al-Qur’an. Tidak mengharamkan apa yang diharamkan Al- Qur’an. Tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber aturan dan hukum untuk mengatur kehidupan. Mencari ketenangan dan penyelesaian masalah bukan dari Al Qur’an. Semua itu adalah perilaku Hajr al-Qur’an (mencampakkan Al-Qur’an).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Al-Hafizh Ibn Katsir mengatakan bahwa Allah  SWT telah mengabarkan tentang keluhan Rasul-Nya atas perilaku kaumnya:
 وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Tuhanku, sungguh kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini sebagai sesuatu yang dicampakkan (QS Al-Furqan [25]: 30).

Keluhan itu terucap karena perilaku umatnya yang tidak mau memperhatikan dan mendengarkan Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
Orang-orang kafir berkata, “Janganlah kalian mendengarkan Al-Qur’an dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya agar kalian menang.” (QS Fushshilat [41]: 26).

Jika Al-Qur’an dibacakan, mereka merasa risih. Mereka lalu membuat gaduh atau perkataan lain yang secara sengaja dilakukan agar Al-Qur’an tidak didengar. Perbuatan ini termasuk dalam kategori Hajr Al-Qur’an (mencampakkan Al-Qur’an).

Demikian pula tidak mengamalkan Al-Qur’an. Tidak melaksanakan perintah-perintah Al-Qur’an. Tidak menjauhi larangan-larangan Al-Qur’an. Berpaling dari Al-Qur’an ke hal lain (seperti lebih senang dan tenang mendengar dan melantunkan syair, musik, lagu atau nyanyian) selain Al-Qur’an. Sibuk mempelajari perkataan, permainan, pembicaraan atau tuntunan yang diambil dari selain Al-Qur’an. Semua itu, menurut Ibnu Katsir, termasuk perilaku mencampakkan Al-Qur’an (Lihat: Ibn Katsîr, Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim, 6/108).
Sebaliknya, ada kewajiban untuk mengamalkan Al-Qur’an. Ibnul Qayyim dalam Zâd al-Ma’âd berkata, “Sebagian salafush shalih mengatakan, sesungguhnya Al Qur’an diturunkan untuk diamalkan. Karena itu jadikanlah aktivitas membaca Al Qur’an sebagai wujud pengamalannya. Ahlul Quran adalah orang yang memahami dan mengamalkan Al-Qur’an walaupun ia tidak menghafalkannya. Sebaliknya, orang yang menghapal Al-Qur’an, namun tidak memahami dan mengamalkan kandungannya  (meskipun dia sangat perhatian dalam pengucapan huruf-hurufnya), tidak layak menyandang predikat sebagai Ahlul Quran (Ibnu al-Qayyim, Zâd al-Ma’âd, I/338).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Karena itu, Ramadan ini seharusnya menjadi momentum kita untuk menerapkan Al-Qur’an, kembali membumikan Al-Qur’an. Caranya tentu dengan mengamalkan seluruh isi Al-Qur’an sekaligus berhukum pada Al Qur’an. Jika Ramadhan saja bisa mulia karena Al-Qur’an turun di dalamnya, apalagi manusia. Manusia akan mulia jika semua aktivitas kehidupan mereka diatur dengan hukum-hukum Al-Qur’an.
Karena itu berhukum pada Al-Qur’an adalah sebuah keniscayaan. Tidak boleh tidak. Umat Islam secara keseluruhan wajib berhukum pada Al-Qur’an. Berhukum pada Al-Qur’an adalah wujud nyata ketakwaan kepada Allah SWT. Jika puasa Ramadhan benar-benar menghasilkan ketakwaan kepada pelakunya, sejatinya mereka akan berhukum pada Al-Qur’an. Ketakwaan—tentu dengan mengamalkan Al-Qur’an dan berhukum pada Al-Qur’an—pasti akan menghasilkan rahmat dan kerbekahan dari Allah SWT. Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan menurunkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Karena itu Kami menyiksa mereka karena apa yang mereka perbuat itu (QS Al-A’raf [7]: 96).


[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم



Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan