Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Monday, May 18, 2020

Al Qur'an dan Politik

AL QUR’AN DAN POLITIK
*_Khutbah Pertama_*
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.
 وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.
 اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،
 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ،
 اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil) (QS al-Baqarah [2]: 185).
 []

Alhamdulillah, kita masih bisa menikmati kemuliaan mulia, Ramadhan.  Di hari yang mulia, Jumat. Bersama dengan orang-orang yang mulia, orang bertakwa. Shalawat beserta salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada baginda Nabi SAW, manusia paling mulia, pembawa kebenaran.
Bertakwalah kepada Allah. Ingatlah bahwa, hanya takwa yang akan menentukan derajat kita di sisi Allah.  Siapa yang paling takwa, dialah yang akan menempati derajat tinggi di sisinya.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Bulan ini adalah bulan ketakwaan.  Bulan untuk mengukur sejauh mana ketaatan kita kepada Allah. Apakah kita mau mengikuti petunjuk Allah yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, atau tidak. 
Allah muliakan bulan ini dengan turunnya Al-Qur’an. Firman-Nya:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil) (QS al-Baqarah [2]: 185).
Bagaimana Al-Qur’an itu diperlakukan? Itu terserah manusia.  Tapi ingatlah, Allah nanti akan meminta pertanggungjawaban kepada kita semua atas sikap kita kepada Al-Qur’an.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Tak dipungkiri, banyak persepsi kaum Muslim terhadap Al-Qur’an ini. Ada yang menolak Al-Qur’an digunakan untuk mengatur seluruh aspek kehidupan.  Jadilah Al-Qur’an laksana lembaran kertas yang tak punya makna.
Ada yang hanya mengambil Al-Qur’an sebatas petunjuk untuk mengatur masalah ibadah mahdhah dan sebatas nilai-nilai moral saja.  Mereka campakkan ayat-ayat hukum dan pengaturan kehidupan.  Sikap ini khas kaum sekuler.
Dan ada juga yang meyakini bahwa Al-Qur’an wajib diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.  Mereka percaya penerapan Al-Qur’an secara menyeluruh akan membawa kebaikan bagi manusia dan alam semesta.  Sebagaimana firman Allah:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Tidaklah Kami mengutus engkau (dengan membawa al-Quran) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta (TQS al-Anbiya’ [21]: 107).

Dan,  berpegang teguh pada Al-Qur’an, tidak akan menyesatkan manusia selamanya. Inilah janji Allah SWT dan Rasul-Nya:
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah meninggalkan untuk kalian dua perkara, kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah (al-Quran) dan Sunnah Rasul-Nya (HR al-Hakim).

Pertanyaannya, Anda termasuk golongan yang mana? Harus dan wajib menjadi golongan yang terakhir ini.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Al-Qur’an adalah kitab yang mengatur segala urusan manusia, baik individu,  masyarakat, dan negara. Ada ayat-ayat tentang ibadah, tapi banyak ayat tentang kemasyarakatan, dan kenegaraan.  Ayat  menyangkut kenegaraan tentu tak bisa dilakukan oleh individu.
Semua ayat-ayat memiliki kedudukan yang sama.  Tidak boleh ada pikiran sekuler di benak kita. Ayat ibadah dilaksanakan, ayat kemasyarakatan dan kenegaraan ditinggalkan.  Semua harus dilaksanakan.
Karenanya, bila kita kaji dan cermati secara mendalam, Al-Qur’an tak bisa dipisahkan dari politik. Yakni politik dalam kacamata Islam yaitu pengaturan urusan manusia dengan Islam. Makanya, Al-Qur’an benar-benar bisa diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan bila diemban oleh kekuasaan.
Itulah mengapa dalam perjalanan dakwahnya, Rasulullah SAW berharap memperoleh kekuasaan. Tentu agar dengan kekuasaan itu beliau bisa membumikan Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
Katakanlah, “Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan cara keluar yang benar serta berikanlah kepada diriku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS al-Isra’ [17]: 80).

Imam  Ibnu Katsir menukil pernyataan Qatadah ra: “Di dalam ayat ini terkandung makna, Rasulullah saw. amat menyadari bahwa tidak ada kemampuan pada diri beliau untuk menegakkan urusan agama (Islam) ini, kecuali dengan kekuasaan. Karena itulah beliau memohon (kepada Allah SWT) kekuasaan yang bisa menolong Kitabullah, menegakkan hudud Allah, melaksanakan semua kewajiban-Nya dan menegakkan agama-Nya (Islam). Kekuasaan yang demikian adalah rahmat dari Allah yang Dia berikan kepada para hamba-Nya (Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 5/111).

Walhasil, sebagaimana disampaikan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz kepada para pejabat di bawahnya,  bahwa: “Agama (Islam) dan kekuasaan itu ibarat saudara kembar. Satu sama lain saling membutuhkan.” (Abdul Hayyi al-Kattani, Taratib al-Idariyah, 1/395).
Hal senada dinyatakan oleh Imam al-Ghazali, “Agama (Islam) dan kekuasaan ibarat dua saudara kembar. Keduanya lahir dari satu rahim yang sama.” (Al-Ghazali, Tibr al-Masbuk fi Nashihah al-Muluk, 1/19).
Tanpa ditopang oleh kekuasaan, diterapkan oleh negara, Al-Qur’an hanya sebatas menjadi bacaan dan hafalan. Isinya tak bisa diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Mari kita terus perjuangkan agar Al-Qur’an tegak di muka bumi ini sebagai wujud takwa kita yang hakiki.

[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


*_Khutbah II_*

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan