Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Sunday, February 10, 2019

Kiat-Kiat Bahagia


          Semua manusia ingin hidup bahagia. Kebahagian harus dicari dan diusahakan. Kita coba cari yang terbaik dalam mengarungi hidup ini. Berikut ini kiat-kiat bahagia :
1. Jangan melihat ke atas.
         Pertama jangan melihat orang yang berada di atas kita, dalam hal harta, pangkat dan kedudukan. Perhatikanlah apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad bersabda:

 انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

“Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah”. (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

            Melihat orang yang di atas kita hanya akan membuat leher pegal, dengki, iri, kufur nikmat dan yang terburuk adalah menyalahkan takdir Allah

2. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain
         Kiat bahagia yang kedua, jangan samakan atau bedakan diri kita dengan siapapun. Biarkah segalanya berjalan natural. Kita bukanlah mereka, mereka bukan kita. Perbedaan adalah Sunnatullah.
Yang jadi masalah kan, kita suka membanding-bandingkan. Baik dalam hal wajah, warna kulit, kecerdasan dan lain-lain, yang membuat diri kita menjadi minder, tidak percaya diri.

Allah berfirman:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ

Janganlah kalian mengharapkan Karunia Allah yang terdapat pada orang lain. (An-Nisa: 32)

3. Jangan melihat masa lalu
            Waktu adalah makhluk Allah yang paling cepat. Sedetik lalu dia pergi, tidak akan pernah lagi kita bertemu dengannya. Menggunakan wahana apapun, kita tidak akan pernah mampu mengejarnya. Karenanya, mengejar waktu yang telah berlalu adalah perbuatan sia-sia. Apalagi, mengejarnya ingatan nostalgia, kenangan dan perasaan. Percuma. Inilah alasan kita dilarang menengok kebelakang. Mengingat dulu kita pernah menolong fulan, sekarang dia mendzalimi kita. Hanya akan membuat kita menyesal telah berbuat baik. Akhirnya, muncul rasa tidak ikhlas, riya bahkan dendam.

4. Jangan kaitkan kebahagiaan dengan orang lain.
             Yakinlah bahwa yang membuat kita bahagia adalah Allah, bukan siapapun. 
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى 
Allah lah yang menjadikan seseorang tertawa dan menangis, (An-Najm: 43).
               
5. Hidup sederhana
              Ada kata-kata bijak yang menarik yang sering kita baca, “bahagia itu sederhana …”.
Ternyata ada benarnya juga. Sederhana adalah istilah lain untuk bahagia. Bahagia adalah sederhana, sederhana adalah bahagia. Kalau mau bahagia harus sederhana. Yang bikin hidup menderita, terhimpit dan tertekan sebenarnya bukan kebutuhan hidup tapi gaya hidup.
             Gaya sama dengan tekanan. Artinya, semakin banyak gaya semakin tertekan. Dengan hidup sederhana, secara tidak langsung kita telah menyederhanakan masalah menjadi lebih mudah.

6. Berbaik sangka pada Allah.
         Berpikir positif bahwa kita berada dijalan yang benar karena Allah selalu memberikan kebaikan. Dengan demikian, semua yang kita hadapi akan terasa ringan karena bagaimanapun jalan ceritanya, akan selalu happy ending. Bahkan jika harus mati pun, kita tetap dianjurkan berbaik sangka kepada Allah. Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Daud, Rasulullah bersabda:

لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ

Janganlah seorang pun di antara kalian yang mati kecuali dalam keadaan berhusnudzon kepada Allah.

7. Qonaah
           Kalau kita perhatikan, perasaan tidak bahagia bisa disebabkan faktor hati. Qonaah atau tidak. Qonaah adalah ridho terhadap segala yang telah Allah berikan. Tanpa qonaah; paras menawan, jabatan terpandang dan hartawan tidak mampu menutupi galau dan gelisah. Cukuplah hadits berikut menggambarkan betapa besarnya qonaah.

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوْتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيْرِهَا

Siapa diantara kalian yang bangun di pagi hari dalam kondisi aman, tubuhnya sehat, dan memiliki makanan untuk hari tersebut. Maka seakan-akan dunia seluruhnya telah diberikan untuknya. (Al-Bukhari dan At-Thirmidz). 
          Inilah bahagia dalam Islam. mari kita perhatikan kata-kata bijak Imam Syafii;
ولا تجزع لحادثة الليالي # فما لحوادث الدنيا بقاء
إذا ما كنت ذا قلب قنوع # فأنت ومالك الدنيا سواء
Jangan kau risaukan malapetaka # karena semua musibah hanya sementara.
Jika hatimu penuh qonaah # maka engkau dan raja sungguhan tidak ada bedanya.


Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan