وَبَشِّرِ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ
قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ
وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan sampaikanlah berita gembira
kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi
rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang
pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya”.
Dan
kabarkanlah -wahai Rosul- kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh,
dengan satu berita yang akan memenuhi hati mereka dengan suka cita, bahwasanya
di akhirat kelak mereka akan memperoleh kebun-kebun yang mengagumkan,
sungai-sungai akan mengalir di bawah istana-istananya yang menjulang tinggi dan
pepohonannya yang rindang. setiap kali Allah memberi rizki kepada mereka berupa
sejenis buah yang lezat, mereka berkata “Sungguh Allah telah memberi rizki
kepada kami sejenis ini sebelumnya (di dunia).” Ketika memulai menikmatinya,
mereka mendapatkan hal yang baru dari rasa dan kelezatannya, walaupun serupa
dengan jenis sebelumnya (di dunia) dari segi warna, bentuk dan nama. Di dalam
surga mereka juga akan mendapatkan istri-istri yang disucikan dari segala jenis
kotoran fisik seperti air kencing, dan haid, serta kotoran maknawi seperti dosa
dan kepribadian buruk. Di dalam surga dan kenikmatannya, mereka akan abadi,
tidak akan meninggal dan tidak akan keluar darinya.
Wahai
Muhammad! Kabarkanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin yang melakukan
amal shalih yang diwajibkan dan hal-hal yang diperintahkan atas mereka dengan
kebun-kebun hijau yang di bawah pohon-pohon dan rumah-rumahnya mengalir
sungai-sungai. Setiap kali, mereka diberi rejeki buah-buahan yang masak mereka
berkata: “Ini serupa dengan rejeki (kami) di dunia dalam kualitas dan
kebaikannya. Bagi mereka, rejeki tersebut telah mereka terima sebelumnya dan
saling menyerupai satu sama lain dalam warna, ukuran, bentuk, rasa dan baunya.
Akan tetapi ketika memakannya, mereka menyadari bahwa rasa buah itu berbeda
dengan buah sebelumnya. Dan bagi mereka di dalam surga ada istri-istri yang
disucikan dari semua kotoran hati dan moral seperti sesuatu yang keji. Dan
mereka bermukim dalam kenikmatan abadi yang tidak ada batasnya [ Tafsir
Al-Muyassar ].
Di
dalam Tafsir Al-Wajiz / Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili. Makna kata : بَشِّرِ At-Tabsyir : Berita gembira dengan sesuatu
yang disukai oleh jiwa تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا
ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ Tajrii min tahtihal anhaar : sungai-sungai mengalir di antara
pepohonan dan istana-istana surga. Sungai-sungai itu berisi air, susu, khomr,
dan madu. وَأُتُواْ بِهِۦ مُتَشَٰبِهٗاۖ
: Mereka diberikan buah-buahan yang menyerupai satu sama lain warnanya, akan
tetapi rasanya berbeda-beda. مُّطَهَّرَةٞۖ
: Suci dari darah haidh dan nifas, serta seluruh aib dan cacat. خَٰلِدُونَ : Kekal di dalamnya dan tidak akan pernah
keluar dari surga selama-lamanya. Makna ayat : Ketika Allah Ta’ala selesai
menyebutkan tentang neraka dan penghuninya maka untuk keserasian disebutkan
juga tentang surga dan penduduknya agar sempurna metode tarhib dan targhib
(memberi ancaman dan motivasi) yang mana keduanya adalah metode dalam
memberikan hidayah dan perbaikan. Dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala
memerintahkan rasulNya agar memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang istiqomah dalam agamanya bahwa mereka akan mendapatkan surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, di sana mereka mendapatkan istri-istri yang suci
lagi bersih dari aib dan cacat. Mereka kekal di dalamnya. Allah Ta’ala
memberitakan keadaan penduduk surga ketika disuguhkan buah-buahan yang beragam
mereka berkata,”Ini sama seperti yang diberikan kepada kami di dunia.” Allah
menceritakan bahwa mereka diberikan sesuatu yang mirip warnanya, namun rasanya
berbeda bahkan lebih bagus, sempurna, dan kelezatan dalam menikmatinya.
Pelajaran
dari ayat : 1. Keutamaan beriman dan beramal sholeh yang mana kenikmatan yang
disebutkan dalam ayat diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki keduanya. 2.
Motivasi kepada kaum mukminin kepada negeri kedamaian (Surga) serta apa yang
ada di dalamnya berupa kenikmatan abadi, agar mereka bertambah keinginannya
terhadap surga serta beramal untuk mendapatkannya dengan melakukan perbuatan
baik dan meninggalkan berbagai kemungkaran.
Di
dalam Aisarut Tafasir / Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Dijelaskan; berikanlah
kabar gembira wahai Rasul dan orang yang menjadi pewarisnya (para ulama) kepada
orang-orang yang beriman dengan hatinya dan beramal shalih dengan anggota
badannya, di mana mereka membuktikan iman mereka dengan amal shalih, bahwa
mereka akan memperoleh taman-taman yang indah, dan di bawah istana yang tinggi
serta pohon yang lebat ada sungai-sungai yang mengalir; ada sungai yang berair
tawar, sungai susu, sungai madu dan sungai khamr (arak) sebagaimana dalam surat
Muhammad ayat 15; mereka bisa memancarkan dan mengarahkannya ke arah yang
mereka kehendaki. Amal yang baik disebut amal yang shalih, karena dengan amal
shalih akan menjadi baik keadaan seorang hamba, urusan agama dan dunianya,
hidupnya di dunia dan akhiratnya dan hilang daripadanya keadaan yang buruk
sehingga ia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang shalih, dan cocok untuk
tinggal di sisi Ar Rahman di surga-Nya. Setiap kali Allah memberikan rezeki
berupa satu jenis buah-buahan yang nikmat, mereka berkata, "Dahulu, Allah
juga melimpahkan rezeki jenis ini." Ketika mereka memakannya, mereka
merasakan sesuatu yang baru dalam hal rasa dan lezatnya, meskipun buah-buahan
itu mirip dengan sebelumnya di dunia baik warna, nama dan nampak dari luarnya.
Suci dari semua kotoran hissiy (yang dapat dirasakan) seperti buang air kecil,
buang air besar, ingus, riak, haidh, dsb. demikian juga suci dari kotoran
maknawi seperti dusta dan akhlak yang buruk. Kenikmatan di surga itu adalah
kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani, penghuninya
senantiasa memperoleh kenikmatan, mereka tidak mati di dalamnya dan tidak akan
dikeluarkan.
Dalam
ayat ini terdapat anjuran memberikan kabar gembira kepada kaum mukmin untuk
mendorong mereka beramal dengan menyebutkan balasan yang akan diperoleh, dengan
begitu membuat mereka ringan dalam beramal shalih. Kabar gembira yang paling
besar bagi seseorang adalah diberi-Nya taufiq untuk beriman dan beramal shalih,
ia merupakan awal kabar gembira dan asalnya, setelahnya kabar gembira ketika
meninggal dan setelahnya lagi adalah masuk ke tempat yang penuh kenikmatan.
Kita memohon kepada Allah agar kita semua dimasukkan ke dalam syurga yang telah
dijanjikan oleh Allah SWT, Allahumma aamiin.
0 comments:
Post a Comment