Seringkali kita mudah berburuk sangka kepada orang lain, sebelum
kita melakukan tabayun / penjelasan terhadap orang tersebut. Buruk sangka
menjadi hal yang biasa terjadi dan menjadi penyakit masyarakat kita sekarang
ini. Sungguh sangat memprihatinkan. Sebagai manusia beriman hendaknya kita
seharusnya tidak berburk sangka kepada siapapun. Marilah kita perhatikan firman
Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ
بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya
sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car
kesalahan orang lain” [Al-Hujurat :
12]
Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan
berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan
perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus.
Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang
lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.
Rasulullah
bersabda.
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا
وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ
إحْوَانًا
“Berhati-hatilah
kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah
sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang
lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci.
Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR Bukhari)
Amirul Mukminin Umar bin Khathab berkata, “Janganlah engkau
berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali
dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya
itu kepada prasangka-prasangka yang baik”
Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan
dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata : “Hati-hatilah kalian terhadap
perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian
salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap
saudaramu”.
Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa
Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata : “Apabila ada berita tentang
tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan
alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah
kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat
sehingga melakukan perbuatan tersebut”.
Rusaknya masyarakat dan bangsa
akibat tersebarnya buruk sangka antar sesama. Mulailah dari diri kita
membentengi perbuatan yang tidak menyenangkan orang lain. Jauhi buruk sangka. Itulah
yang akan menyelamatkan dunia akhirat kita kelak.
0 comments:
Post a Comment