Akhir-akhir ini
bencana terjadi di Indonesia. Semua ahli bencana berpendapat bahwa fenomena
bencana alam Tsunami, Gempa, Erupsi Gunung Api dan sebagainya belakangan ini
sulit diprediksi. Fenoma alam benar-benar hanya dijadikan bahan kajian ilmiah. Para
pakar sama sekali tidak mengaitkan dengan perilaku maksiat, dosa bergelimpangan
yang dilakukan umat manusia. Oleh karena itu mari kita simak firman Allah
SWT di dalam Al Qur’an:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ
أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian,
maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Qs. Asy-Syuura: 30)
Di dalam Al Qur’an, Allah SWT juga menjelaskan kondisi umat terdahulu :
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا
عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ
خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa
disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya
hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam
bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali
tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri.” (Qs. Al-Ankabut: 40)
Orang-orang
yang bermodalkan nalarnya, mengatakan: “Fenomena alam ini tetap terjadi walau
tanpa adanya maksiat”. Lalu mereka pun mempertanyakan bukti ilmiah, hasil
penelitian, data statistik yang menunjukkan adanya keterkaitan antara bencana
alam dengan maksiat.
Anggap saja
belum pernah ada orang yang meneliti secara statistik, atau penelitian ilmiah
bahwa bencana alam memiliki hubungan dengan adanya maksiat. Namun pernyataan
“bencana alam tidak memiliki hubungan dengan adanya maksiat”
pun merupakan sebuah hipotesa yang perlu pembuktian ilmiah. Dan untuk
membuktikan hipotesa ini sendiri pun hampir tidak mungkin. Karena maksiat,
kecilnya maupun besarnya, tersebar di seluruh dunia, di setiap waktu dan
tempat. Hari ini saja, sudah berapa maksiat yang anda lakukan? Jawablah dengan
jujur. Hampir tidak ada waktu dan tempat di dunia ini yang kosong dari maksiat.
Saya, anda dan seluruh manusia tidak bisa lepas dari salah dan dosa. Nabi
Muhammad SAW bersabda:
كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون
“Setiap manusia itu banyak berbuat salah,
dan orang terbaik di antara mereka adalah yang bertaubat” (HR. At Tirmidzi
no.2687). Ternyata, orang yang mengatakan: “bencana
alam tidak memiliki hubungan dengan adanya maksiat” hanya
berlandaskan pada hipotesa yang lemah.
Mereka memiliki
alasan lain: “andai bencana dengan maksiat ada hubungannya, mengapa tempat yang
banyak maksiat, bahkan negeri kafir, banyak yang jarang terkena bencana”. Jika
anda menginginkan setiap orang yang ketika berbuat maksiat tiba-tiba disambar
petir dari langit lalu mati, tentulah semua orang serta-merta akan menjadi
shalih semua. Tidak akan ada lagi maksiat, tidak ada ujian keimanan, tidak ada
lagi taubat, tidak ada lagi amar ma’ruf nahi mungkar,
tidak akan ada lagi istilah ‘maksiat’ di dalam kamus, dan mungkin bumi ini
sudah bisa disebut surga.
Inilah bagian
dari misteri ilahi. Allah SWT terkadang menimpakan musibah pada kaum bejat
saja, sebagaimana kaum Ad dan kaum Tsamud, dikarena kebejatan mereka. Dan
terkadang Allah menimpakan musibah kepada kaum yang di dalamnya terdapat orang
shalih juga. Allah Ta’ala berfirman:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا
مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Takutlah pada musibah yang tidak hanya
menimpa orang zhalim di antara kalian saja. Ketahuilah bahwa Allah memiliki
hukuman yang pedih” (QS. Al Anfal: 25)
عن أم سلمة زوج النبي صلى الله عليه وسلم قالت: سمعت رسول
الله صلى الله عليه وسلم يقول: “إذا ظهرت المعاصي في أمتي، عَمَّهم الله بعذاب من
عنده” . فقلت: يا رسول الله، أما فيهم أناس صالحون؟ قال: “بلى”، قالت: فكيف يصنع
أولئك؟ قال: “يصيبهم ما أصاب الناس، ثم يصيرون إلى مغفرة من الله ورضوان“
“Dari Ummu
Salamah, istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: Jika maksiat telah menyebar
diantara umatku, Allah akan menurunkan adzab secara umum”. Ummu Salamah
bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah di antara mereka ada orang shalih?
Rasulullah menjawab: Ya. Ummu Salamah berkata: Mengapa mereka terkena juga?
Rasulullah menjawab: Mereka terkena musibah yang sama sebagaimana yang lain,
namun kelak mereka mendapatkan ampunan Allah dan ridha-Nya” (HR. Ahmad
no.27355).
Inilah sebaik-baiknya
kebijakan dari Allah Yang Maha Bijak. Karena dari kebijakan ini ribuan bahkan
jutaan hikmah yang dapat dipetik oleh manusia, diantaranya adalah kesempatan
bagi pelaku maksiat untuk bertaubat dan kesempatan untuk orang shalih untuk
menuai pahala dan mempertebal keimanannya.
0 comments:
Post a Comment