Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Friday, December 7, 2018

Islam Menganjurkan Adil dan Ihsan



۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ 
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran. [ al-Nahl : 90 ]

Allah SWT  menyebutkan bahwa Dia memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk berlaku adil, yakni pertengahan dan seimbang, dan Allah memerintahkan untuk berbuat kebajikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Adil mempunyai 3 makna (1) Tidak berat sebelah, tidak memihak dalam keputusan (2) Berpihak kepada yang benar atau berpegang kepada kebenaran (3) Berlaku sepatutnya dan tidak bertindak sewenang - wenang. Atau betul-betul memutuskan satu perkara dengan menghukum yang bersalah dalam peradilan. Ihsan mempunyai 2 makna (1) Berbuat baik (2) Suka berderma yang tidak diwajibkan.(sedekah).

Adil merupakan bentuk masdar dari 'adala-ya'dilu-'adlan. kata kerja ini berakar dari hurf-huruf 'ain, dal, lam. yang ma'na pokonya adalah istiwa (keadaan lurus) dan al- iwaj (keadaan  menyimpang). Makna pertama 'adl berarti menetapkan hukum dengan benar. Al-ashfahani menyatakan bahwa kata 'adl berarti memberi pembagian yang sama. Al- Maraghi memberikan makna kata 'adl dengan menyampaikan hak kepada pemiliknya secara efektif .

Menurut Qurasih Shihab, dalam al-Qur'an kata adal mempunyai beragam makna karena aspek dan objeknya beragam, diantara makna-makna tersebut yaitu:
Pertama,' adl bermakna "sama" terdapat dalam surat an-nisa: 58: "Apabila (kamu) menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan 'adl ( sama).
Kedua, 'adl dalam arti "seimbang" terdapat dalam surat Infhithar: 7: (Allah) Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang.
Ketiga, 'Adl dalam arti "perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikannya kepada setiap pemiliknya". Pengertian inilah yang didefinisikan 'adl dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya lawannya 'kezaliman'. pengertian ini terdapat dalam surat al-An'am: 152 : Dan apabila kamu berkata maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu).
Keempat, 'adl dalam arti "menyimpang" terdapat dalam surat al-An'am: 150:.....janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Tuhan mereka".  menurut al-Maraghi , mereka menganggap adanya hal yang serupa dan setara yang menyamai Allah dan bersekutu dengan-Nya. Ya'diluun berasal dari kata 'adl yang berarti menyimpang.
 adil dilihat dari makna-makna di atas yang paling menonjol adalah berarti "sama" menjadikan adil apabila dalam hukum berarti menghukum  setimpal dengan kesalahan yang apa dilakukan.

         Ihsan merupakan akar kata dari ahsana-yuhsinu-ihsanan yang berarti "berbuat baik kepadanya".  Ihsan juga berarti memberi pertolongan kepada orang lain yang memerlukan, membalas budi dengan sebaik-baiknya, dan memaafkan kesalahan orang yang dilakukan kepada kita dengan setulus-tulusnya. Al-ihsan bermakna juga membalas kebaikan dengan yang lebih banyak daripadanya, dan membalas kejahatan dengan memberi maaf seperti  dalam surat al-Nahl: 90.

Menurut Nur Cholis Madjid, adil merupakan tema pokok agama Musa sedangkan ihsan merupakan tema pokok agama Isa. kalau masing-masing dilaksanakan secara belah sebelah maka akan pincang.maka islam mengabungkan kedua itu adil agama musa dan ihsan agama Isa, dalam arti kapan kita kita harus menghukum dan kapan kita harus memaafkan inilah yang sulit. oleh karena itu kita terus berdoa dalam surat al-fatihah meminta jalan yang lurus yakni jalan yang telah diberi nikmat bukan jalan yang dimurkai dan yang sesat. menurut para mufasir yang dimurkai yaitu orang yang terlalu menekankan keadilan sedangkan yang sesat terlalu menekankan kepada ihsan sehingga kehilangan ketegaran moral dan hukum.

Seperti seorang wanita yang melaporkan kepada Nabi bahwa dirinya telah berzinah namun nabi malah melengos saja dan tidak memperhatikan seolah-olah Beliau mau bilang sudalah itu urusanmu! tetapi wanita tersebut d ihari kedua dan ketiga terus melapor ahirnya nabi terpaksa menghukum. karena kalu tidak dihukum nanti akan menimbulkan kesalahan, seolah-olah kesalahan seperti itu tidak perlu dihukum. Tetapi  kalau seandainya  wanita tadi itu tidak datang lagi (hanya sekali datang dan dibiarkan oleh Nabi), maka tidak akan terjadi apa-apa. hikamh dari peristiwa tersebut apabila kita berbuat dosa dan tidak disiarkan kepada orang lain maka lebih mudah dimaafkan. namun sebaliknya apabila disiarkan kepada orang lain Tuhan malah tidak memaafkan sama sekali karena menjadi dosa sosial bukan lagi dosa individual.
Islam sangat menjunjung tinggi karakter adil dan ihsan. Islam memerintahkan agar menegakkan keadilan dalam menyelesaikan segala masalah, tetapi juga tidak meninggalkan karakter ihsan, berperilaku dan bersikap baik dan lebih baik dalam pelaksanaan keadilan tersebut.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan