۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ
وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ
وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh
(kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan
Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran. [ al-Nahl :
90 ]
Allah SWT menyebutkan bahwa Dia memerintahkan kepada
hamba-hamba-Nya untuk berlaku adil, yakni pertengahan dan seimbang, dan Allah
memerintahkan untuk berbuat kebajikan.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Adil mempunyai 3 makna (1) Tidak berat sebelah, tidak
memihak dalam keputusan (2) Berpihak kepada yang benar atau berpegang kepada
kebenaran (3) Berlaku sepatutnya dan tidak bertindak sewenang - wenang. Atau
betul-betul memutuskan satu perkara dengan menghukum yang bersalah dalam
peradilan. Ihsan mempunyai 2 makna (1) Berbuat baik (2) Suka berderma yang
tidak diwajibkan.(sedekah).
Adil merupakan bentuk masdar dari
'adala-ya'dilu-'adlan. kata kerja ini berakar dari hurf-huruf 'ain, dal, lam.
yang ma'na pokonya adalah istiwa (keadaan lurus) dan al- iwaj (keadaan menyimpang). Makna pertama 'adl berarti
menetapkan hukum dengan benar. Al-ashfahani menyatakan
bahwa kata 'adl berarti memberi pembagian yang sama. Al- Maraghi memberikan
makna kata 'adl dengan menyampaikan hak kepada pemiliknya secara efektif .
Menurut Qurasih
Shihab, dalam al-Qur'an kata adal mempunyai beragam makna karena aspek dan
objeknya beragam, diantara makna-makna tersebut yaitu:
Pertama,' adl bermakna
"sama" terdapat dalam surat an-nisa: 58: "Apabila (kamu)
menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan 'adl ( sama).
Kedua, 'adl dalam arti
"seimbang" terdapat dalam surat Infhithar: 7: (Allah) Yang telah
menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan
tubuh)mu seimbang.
Ketiga, 'Adl dalam arti
"perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikannya kepada setiap
pemiliknya". Pengertian inilah yang didefinisikan 'adl dengan menempatkan
sesuatu pada tempatnya lawannya 'kezaliman'. pengertian ini terdapat dalam
surat al-An'am: 152 : Dan apabila kamu berkata maka hendaklah kamu berlaku adil
kendatipun dia adalah kerabat(mu).
Keempat, 'adl dalam arti
"menyimpang" terdapat dalam surat al-An'am: 150:.....janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, dan
orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka
mempersekutukan Tuhan mereka".
menurut al-Maraghi , mereka menganggap adanya hal yang serupa dan setara
yang menyamai Allah dan bersekutu dengan-Nya. Ya'diluun berasal dari kata 'adl
yang berarti menyimpang.
adil dilihat dari makna-makna
di atas yang paling menonjol adalah berarti "sama" menjadikan adil
apabila dalam hukum berarti menghukum
setimpal dengan kesalahan yang apa dilakukan.
Ihsan merupakan akar kata dari ahsana-yuhsinu-ihsanan yang berarti "berbuat baik
kepadanya". Ihsan juga berarti
memberi pertolongan kepada orang lain yang memerlukan, membalas budi dengan
sebaik-baiknya, dan memaafkan kesalahan orang yang dilakukan kepada kita dengan
setulus-tulusnya. Al-ihsan bermakna juga membalas kebaikan dengan yang lebih
banyak daripadanya, dan membalas kejahatan dengan memberi maaf seperti
dalam surat al-Nahl: 90.
Menurut Nur
Cholis Madjid, adil merupakan tema pokok agama Musa sedangkan ihsan merupakan
tema pokok agama Isa. kalau masing-masing dilaksanakan secara belah sebelah
maka akan pincang.maka islam mengabungkan kedua itu adil agama musa dan ihsan
agama Isa, dalam arti kapan kita kita harus menghukum dan kapan kita harus
memaafkan inilah yang sulit. oleh karena itu kita terus berdoa dalam surat
al-fatihah meminta jalan yang lurus yakni jalan yang telah diberi nikmat bukan
jalan yang dimurkai dan yang sesat. menurut para mufasir yang dimurkai yaitu
orang yang terlalu menekankan keadilan sedangkan yang sesat terlalu menekankan
kepada ihsan sehingga kehilangan ketegaran moral dan hukum.
Seperti seorang
wanita yang melaporkan kepada Nabi bahwa dirinya telah berzinah namun nabi
malah melengos saja dan tidak memperhatikan seolah-olah Beliau mau bilang
sudalah itu urusanmu! tetapi wanita tersebut d ihari kedua dan ketiga terus
melapor ahirnya nabi terpaksa menghukum. karena kalu tidak dihukum nanti akan
menimbulkan kesalahan, seolah-olah kesalahan seperti itu tidak perlu dihukum.
Tetapi kalau seandainya wanita tadi itu tidak datang lagi (hanya
sekali datang dan dibiarkan oleh Nabi), maka tidak akan terjadi apa-apa. hikamh
dari peristiwa tersebut apabila kita berbuat dosa dan tidak disiarkan kepada
orang lain maka lebih mudah dimaafkan. namun sebaliknya apabila disiarkan
kepada orang lain Tuhan malah tidak memaafkan sama sekali karena menjadi dosa
sosial bukan lagi dosa individual.
Islam sangat menjunjung tinggi karakter adil dan ihsan. Islam memerintahkan agar menegakkan keadilan dalam menyelesaikan segala masalah, tetapi juga tidak meninggalkan karakter ihsan, berperilaku dan bersikap baik dan lebih baik dalam pelaksanaan keadilan tersebut.
0 comments:
Post a Comment