
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin
itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih)
dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-Hujurat:10).
Pada ayat ini Allah Swt.
menegaskan dua hal. Pertama, sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.
Kedua, jika terdapat perselisihan antarsaudara, kita diperintahkan oleh Allah untuk
melakukan iślah (upaya perbaikan atau perdamaian). Apa indikasi dari suatu
persaudaraan? Rasulullah bersabda, “Demi Allah yang menguasai diriku! Seseorang
di antara kalian tidak dianggap beriman kecuali dia menyayangi saudaranya
sesama mukmin sama seperti dia menyayangi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)
Selain itu Rasulullah Saw. juga menegaskan, “Seorang muslim adalah orang yang
lidah dan tangannya tidak menyakiti muslim lain, dan orang yang berhijrah
adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah.” (HR. Bukhari)
Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir, bahwa Rasulullah bersabda: “Perumpamaan
orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling mengasihi, dan saling
menyayangi, seperti satu tubuh. Apabila satu organ tubuh merasa sakit, akan
menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu tidak dapat tidur dan merasa demam.”
(HR. Muslim)
Perilaku yang terkait sikap Persaudaraan (Ukhuwwah) 1. Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau terkena musibah. 2. Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan kembali bersatu. 3. Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya, dan agama yang dianutnya. 4. Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang dapat merugikan orang lain. 5. Menghargai perbedaan sukur, bangsa, agama, dan budaya teman/orang lain.
Semoga Allah mengokohkan
persaudaraan kita di dunia dan akhirat.