"Tanamlah dirimu dalam tanah
kerendahan, sebab tiap sesuatu yang tumbuh namun tidak ditanam, maka tidak
sempurna hasil buahnya.(Hikam Ke-11).
Tidak ada sesuatu yang lebih
berbahaya bagi seorang yang beramal, dari pada menginginkan kedudukan dan
terkenal pergaulannya di tengah-tengah masyarakat. Dan ini termasuk keinginan
hawa nafsu yang utama. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
yang merendahkan diri, maka Allah akan memuliakannya dan barang siapa yang
sombong, Allah akan menghinanya. Ibrahim bin Adham radhiallohu 'anhu
berkata: "Tidak benar tujuan kepada Allah, siapa yang ingin
terkenal."Ayyub as-Asakhtiyani radhiallohu 'anhu berkata: "Demi Allah
tidak ada seorang hamba yang sungguh-sungguh ikhlas pada Allah, melainkan ia merasa
senang, gembira jika ia tidak mengetahui kedudukan dirinya."Mu'adz bin
Jabal berkata: Rasululloh shallallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
sedikit riya' itu sudah termasuk syirik. Dan barangsiapa yang memusuhi wali
Allah, maka telah memusuhi Allah. Dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang bertaqwa yang tersembunyi [tidak terkenal], yang bila tidak ada, tidak
dicari dan bila hadir tidak dipanggil dan tidak dikenal. Hati mereka bagai
pelita hidayat, mereka terhindar dari segala kegelapan dan kesukaran."Abu
Hurairoh rodhiallahu 'anhu berkata: Ketika kami di majlis Rasululloh
shallallohu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Rasululloh bersabda: Besok
pagi akan ada seorang ahli surga yang sholat bersama kamu. Abu
Hurairoh berkata: Aku berharap semoga akulah orang yang ditunjuk oleh
Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam itu. Maka pagi-pagi aku shalat di
belakang Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam dan tetap tinggal di majlis
setelah orang-orang pada pulang. Tiba-tiba ada seorang budak hitam berkain
compang-camping datang berjabat tangan pada Rasululloh shallallohu 'alaihi
wasallam sambil berkata: Wahai Nabi Allah! Do’akan semoga aku mati syahid. Maka
Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam berdoa, sedang kami mencium bau kasturi
dari badannya. Kemudian aku bertanya: Apakah orang itu wahai Rasulullah? Jawab
Nabi: Ya benar. Ia seorang budak dari bani fulan. Abu Hurairoh
berkata: Mengapa engkau tidak membeli dan memerdekakannya wahai Nabi Allah?
Jawab Nabi: Bagaimana aku akan dapat berbuat demikian, sedangkan Allah
akan menjadikannya seorang raja di surga. Wahai Abu Hurairoh! Sesungguhnya di
surga itu ada raja dan orang-orang terkemuka, dan ini salah seorang raja dan
terkemuka. Wahai Abu Hurairoh! Sesungguhnya Allah mengasihi, mencintai
makhluknya yang suci hati, yang samar, yang bersih, yang terurai rambut, yang
kempes perut kecuali dari hasil yang halal, yang bila akan masuk kepada raja
tidak diizinkan, bila meminang wanita bangsawan tidak akan diterima, bila tidak
ada tidak dicari, bila hadir tidak dihiraukan, bila sakit tidak dijenguk,
bahkan ia meninggal tidak dihadiri jenazahnya. Para sahabat bertanya:
Tunjukkan kepada kami wahai Rasulullah salah seorang dari mereka? Jawab
Nabi: Uwais al-Qorany, seorang berkulit coklat, lebar kedua
bahunya, tingginya agak sedang dan selalu menundukkan kepalanya sambil membaca
al-Qur'an, tidak terkenal di bumi tetapi terkenal di langit, andaikan ia
bersungguh-sungguh memohon sesuatu kepada Allah pasti diberinya. Di bawah bahu
kirinya berbekas. Wahai Umar dan Ali! Jika kamu bertemu padanya, maka mintalah
kepadanya supaya memohonkan ampun untukmu.
0 comments:
Post a Comment