Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Monday, June 25, 2018

Lima Fondasi Islam

Lima Fondasi Islam
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامُ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ، وَحَجُّ الْبَيْتِ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ. (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Khattab RA, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Islam dibangun diatas lima perkara: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Penjelasan hadis Ke 3 Kitab Arbain :
1. Perawi hadis. Abdullah bin Umar atau dikenal juga dengan Ibnu Umar adalah salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Beliau masuk Islam di Mekah ketika masih kecil dan melakukan hijrah bersama ayahnya Umar bin Khattab. Beliau dikenal sangat zuhud dan wara’ dalam kehidupannya. Thawus, salah seorang murid Ibnu Umar, berkata, “Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih wara’ dari Ibnu Umar.” Beliau meninggal pada tahun 73 H dalam umur 84 tahun.
2. Islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islaman, yang berarti ketundukan dan penyerahan diri. Hakikat Islam adalah mengikuti rasul (utusan Allah) di setiap zaman dan ajaran yang dibawanya. Sehingga, keislaman di zaman Nabi Musa AS adalah dengan mengikutinya dan menjalankan isi Taurat yang dibawanya, dan keislaman di zaman Nabi Isa AS adalah dengan mengikutinya dan menjalankan isi Injil. Begitu pula, keislaman di zaman Ibrahim AS adalah dengan mengikuti ajarannya yang menunjukkan kepada jalan Allah, karena itulah Allah menyebut Nabi Ibrahim AS sebagai seorang muslim. Allah berfirman,ku

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67).
Lalu Allah menyempurnakan keislaman ini dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sehingga Allah tidak akan menerima agama lain selain Islam.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maaidah: 3).
3. Kalimat syahadat adalah kunci seseorang untuk menjadi muslim dan mendapatkan tiket ke surga. Dua kalimat ini menunjukkan bahwa suatu amalan tidak akan diterima kecuali jika dilakukan dengan penuh keikhlasan kepada Allah dan dengan mengikuti petunjuk Rasulullah SAW.
4. Shalat adalah ruh dari ajaran Islam. Shalat merupakan komunikasi dan interaksi seorang muslim dengan Allah secara langsung dan tanpa perantaraan apapun. Shalat merupakan satu-satunya ibadah yang tidak dapat gugur dari seorang muslim mukallaf (balig dan berakal) dalam keadaan apapun –bahkan di tengah-tengah berkecamuknya perang sekalipun– kecuali perempuan haid atau nifas. Ibadah ini pun harus dilakukan sendiri (tidak bisa diwakilkan) dan tidak bisa diqadha lagi jika telah meninggal. Orang yang meninggalkan shalat secara sengaja padahal ia tahu hukumnya maka ia dibunuh (secara hukum had) setelah diminta bertaubat sebanyak tiga kali. Bahkan, menurut Imam Ahmad, orang itu dianggap sebagai orang kafir dan tubuhnya tidak boleh dimakamkan bersama kaum muslimin.
5. Zakat merupakan ibadah pada harta guna menambah keberkahannya dan mensucikan hati pemiliknya. Allah berfirman,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103).
Zakat diwajibkan pada harta yang telah mencapai nisab yang besarnya berbeda-beda sesuai jenis hartanya. Harta yang wajib dizakati adalah naqdain (emas, perak dan mata uang), barang niaga, hewan ternak (unta, sapi dan kambing), hasil pertanian (makanan pokok), barang tambang (emas dan perak), dan barang temuan. Zakat adalah ibadah sosial karena faidah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat umum (kaum fakir miskin).
5. Puasa Ramadhan merupakan momen yang selalu ditunggu oleh muslim setiap tahun. Ramadhan merupakan bulan panen pahala karena Allah melipat gandakan setiap amal ibadah yang dilakukan. Dalam hadits qudsi, Allah berfirman,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya kecuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku akan memberi pahala khusus baginya.” (Muttafaq ‘alaih).
Jika seorang muslim melakukan puasa dengan penuh keikhlasan niscaya Allah akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan pengharapan pahala dari Allah niscaya Allah akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih).
6. Haji adalah ibadah penyempurna karena menggabungkan antara ibadah badaniah dan maliyah (harta). Seperti ibadah lainnya, haji juga memiliki ganjaran yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ حَجَّ هَذَا اْلبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Barang siapa yang pergi haji ke rumah ini (Baitullah) lalu ia tidak berkata kotor dan berbuat maksiat maka  ia kembali seperti ketika dilahirkan oleh ibunya.” (Muttafaq ‘alaih).
Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan