Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Thursday, January 25, 2018

Surat Al-Baqarah: 1-2


Alif laam miim (1) Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.(2). (QS. Al-Baqarah : 1-2).
 

Terdapat hadits yang shahih mengenai keutamaan surat Al-Baqarah, diantaranya sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam: “Bacalah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya (untuk dibaca dan diamalkan) adalah mengandung keberkahan dan meninggalkannya adalah penyesalan sedangkan para penyihir tak mampu melawannya". 

Begitu juga diriwayatkan oleh Imam At-Turmuzi bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda :  "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syaithan lari/kabur dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah".  

Penjelasan : 

Alif laam miim,  merupakan huruf-huruf “Muqaththa’at”. Surat-Surat yang dibuka dengan huruf-huruf muqaththa’at berjumlah 29 surat yang diawali pada surat al-Baqarah ini dan diakhiri pada surat al-Qalam. Penafsirannya tidak satupun diantaranya yang tsabit (secara shahih berasal) dari Rasulullah dan menjadikannya sebagai sesuatu yang mutasyabih (samar) hanya Allah Yang Mengetahui dengan ilmuNya adalah lebih dekat kepada kebenaran, karenanya dikatakan : Hanya Allah lah yang mengetahui maksudnya. 

Dalam kaitannya dengan ini, diriwayatkan dari Abu Bakar dan Ali –radhiallahu ‘anhuma- begitu juga dari ‘Amir asy-Sya’bi dan Sufyan ats-Tsauri, mereka semua berkata : “Huruf-Huruf muqaththa’at adalah rahasia Allah dalam Al-Quran dan dalam setiap kitab-Nya terdapat rahasia-Nya. Huruf-huruf tersebut adalah termasuk ayat mutasyabih yang hanya Dia lah yang mengetahuinya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita membicarakan apa yang ada didalamnya tetapi kita harus mengimaninya”.

Sebagian Ahlul ‘ilm mengeluarkan dua faedah (dari makna yang tersembunyi) : Pertama, bahwa ketika orang-orang Musyrikun melarang (kaumnya) mendengar Al-Quran karena takut hal itu bisa berpengaruh terhadap jiwa orang-orang yang mendengarnya, maka yang diucapkan pertama kali (kepada mereka) adalah huruf-huruf tersebut, dan ini bagi mereka adalah ucapan yang masih asing yang dapat mengalihkan mereka untuk mendengar Al-Quran sehingga (tatkala) mereka mendengarnya, mereka terpengaruh, terkesima lantas beriman dan mendengarnya, dan hal ini sudah cukup sebagai faedah yang dapat diambil.

Kedua, tatkala orang-orang Musyrikun mengingkari Al-Quran sebagai Kalamullah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam, maka huruf-huruf ini menjadi tantangan (serius) bagi mereka seakan-akan ia (huruf-huruf tersebut) berkata kepada mereka : “Sesungguhnya Al-Quran ini tersusun dari huruf-huruf seperti ini, maka susunlah/karanglah oleh kalian sepertinya”. Makna dari faedah kedua ini biasanya disaksikan (dibenarkan) oleh penyebutan lafaz Al-Quran setelahnya. 

Saripati Ayat ini menjelaskan: Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Al-Quran yang diturunkan-Nya kepada hamba dan Rasul-Nya adalah kitab yang sangat besar dan agung yang sama sekali tidak mengandung keraguan dan dugaan. Karena Al-Quran sebagai mukjizat, disamping petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Dengan iman dan takwa dapat mengantarkan mereka kepada jalan-jalan kedamaian, kebahagiaan dan kesempurnaan. 

Sumber gambar ilustrasi:
http://theidealmuslimah.com


Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan