E. Perbedaan Mushaf Abu Bakar dengan Mushaf Usman
Jika diperbandingkan, nampak beberapa perbedaan
antara Mushaf Abu Bakar dengan Mushaf Usman berkaitan dengan motif dan cara
pengumpulannya. Motif Abu Bakar adalah kekhawatiran beliau akan hilangnya Al
Qur’an karena banyak para Huffaz dan Qori yang gugur dalam
peperangan. Sedangkan motif Usman ialah karenabanyaknya perbedaandalamm
cara-cara membaca Al Qur’an di daerah yang menimbulkansaling menyalahkan satu
sama lain.
Pengumpulan Al Qur’an yang dilakukanAbu Bakar
ialah memindahkan semua tulisan atau catatn yang berceceran di aneka media ke
dalam satu bundel mushaf, dengan ayat-ayat dan surat-suratnya yang
tersusuan serta terbatas pada bacaan yang tidak dimansukh, mencakuptujuh
huruf (dialek) persis ketika Al Qur’an diturunkan. Sementara Usman menyalinnya
hanya kepada satu huruf untuk mempersatukan kaum muslimin tanpa termasuk enam
sisanya.
Penulisan mushaf di masa Abu Bakar bersumberpada hafalan dan tulisan
dan tampaknya antara hafalan dan tulisan tidak ada yang diutamakan. Sedangkan
dimata Usman, bahasa Arab Quraisy dijadikan standard manakala terjadi ikhtiar
dalam bacaan Al Qur’an.
Penyusunan mushaf dimasa Abu Bakar dilakukan oleh zaid ibn Sabit, dengan demikian
penyusunan dilakukan secara perorangan, sedangkan mushaf Usman disusun oleh
panitia empat : (a)Zaid ibn Sabit, (b) Sa’d ibn Abi Waqqas, (c) Abdullah ibn
Zuber, dan (d) Abdulal-Rahman ibn Haris ibn Hisyam. Oleh karena itu pada masa
ini penyempurnaan AlQur’an dilakukan secara berkelompok.
Perbedaan mushaf Abu Bakar dengan mushaf Usmanmenunjukkan peran dua tokoh
ini dalammemelihara Al Qur’an. Abu Bakar telah berhasilmenyatukan catatan Al
Qur’an yang berserakan dan dipadukan denganhafalanpara penghafal Al Qur’an. Di
samping itu, ia telah melakukan penertiban urutan ayat Al Qur’an. Di samping
itu, ia telah melakukan penertiban urutan ayat Al Qur’an. Sedangkan Usman
berhasil menjadikan mushaf yang disusun di masa Abu Bakar sebagai mushaf resmi,
terutama setelah mushaf lainnya di hancurkan. Di samping itu, ia juga berperan
dalam menentukan surat-surat dalam Al Qur’an.
F. Penutup
Sejarah pengkodifikasian Al Qur’an telah membuktikan bahwa sehebat apapun
kritikan dan tuduhanyang dilontarkan pihak-pihak yangmeragukankeabsahan
AlQur’an, ternyata mereka hingga dewasa ini belum juga
mampumendatanngkanbukti-bukti akurat yang meragukankeaslian wahyuAllah yang
satu ini. Apapun tudingan terhadap Nabi, Abu Bakar, dan sahabat lainnya tidak
akan mengurangi keharuman nama mereka dalam sejarah percaturan umat islam.
Al-Zarkasy di dalam al-burhan fi Ulum al-Qur’an (1:297) menyatakan
bahwasebagianorang mempungai pengetahuanyangkeliru mengenai sejarah Al Qur’an.
Menurut mereka, Usman adalah orang yang pertama menyusun Al Qur’an. Padahal,
tegas Al-Zakarsy, orang yang pertama yang menyusun dan mengumpilkan Al Qur’an
adalah Abu Bakar.
Inilah buah yang dapat dipetik darisejarah AlQur’an,dasar perjuangan
membentuk negara dan umat baru yang sangat kuat dan kukuh, sebagaimana yang
pernah dikatakan oleh Joseph Marzini :
”perubahan-perubahan besar yang sejati hanyalah akan tercapai dengan kekuatankeyakinan yang kukuh dan suci belaka.
Mudah-mudahan Al Qur’an menjadi pedoman pula bagi kita rakyat Indonesia yang
sedang memperjuangkan hak keadilan dan kemerdekaan kita, yang setiapdetik sedia
turut melaksanakan perdamaian duniayang jujur abadi.
Catatan Akhir :
- Abu Bakar Aceh. Sejarah Al Qur’an. Solo. CV. Ramadhani. Tahun 1989. Cet. 6. Hlm. 16.
- Muhammad Amin wa Akharun. Al-Tafsir wa ’ulumuhu. Jakarta ; Al-Idara Al Itmah LiRi’ayati Al-Muassasat Al Islamiyah Li Wazarah Al-Syu’un Al-Diniyah Al-Indunusiyah, 1412H/1991M,Cet 1,hlm.97.
- Jlala Al-Din Al-Sayuti, Al-Itqan Fi ’Ulum Al-Qur’an, Beirut, Maktabah Al Asriah, tahun 1987, jilid I, hlm. 163.
- Dikutip dari Kitab Shahih Bukhari oleh Subki Al Salih, lihat Subki Al Salih, Mabisfi ’Ulm Al-Qur’an, Beirut, Dar al-ilm lil al-Malayin, tahun 1977, hlm.65-66.
- Ibid,hlm.68.
- Manna Khalil Al_Qttan, Mahabis fi Ulum Al-Qur’an, Beirut, Muassasah Al-Risalah, tahun 1973, cet 2,hlm.118-110.
- Ibid.
- Abdullah Al-Zarkasy, Al-Burhan fi ’ulum Al Qur’an, Beirut, Dar Al Fikr, tahun 1998, Jilid I hlm.291.
- Jalal Al-Din Al-Suyuti, Op. Cit, hlm.59-61.
- Muhammad Abdul Azim Al-Razzaq, Manahil Al-Irfan fi ‘ulum Al Qur’an, Cairo, Isa Al-Babr Al-Halabi war Syirkahu,tt. Jilid, hlm.250-251
- Sejak sampai di tangan Hafsah tidak ada keterangan qarinah yang menyebutkan adanya naskah Qur’an selain yang satu ini.
- W. Montgomery Watt, Islamic Survey, Bell’s Introductionto the Qur’an, Edinburgh University Press, tahun 1970,hlm.41.
- M. Quraisy Syihab, Mukjizat Al Qur’an, Bandung, Mizan, tahun 1977, cet. I. hlm. 25-26.
- Abdul ShaburSahin, Tarikh Al-Qur’an, Cairo, Dar Al Qur’an, 1977, hlm.111-115. lihat pula Jlal Al-Din Al-Syuyuti, op.cit,hlm. 165. bandingkan dengan W. Montgomery Watt,op.cit,hlm. 51-55
- Disamping dialek Quraisy, ada beberapa dialeklagi yangberkembang saat itu, diantaranya dialekDamaskus yang diterima dari Miqdad ibn Al-Aswad, Dialek Kuffah yang diterima dari Abdullahibn Mas’ud, dialek Basrah yang diterima dari Abu Musa Al Asy’ari, dialek Syam yang diterima dari Ubai ibn Ka’b, dan dialek lainnya. Keterangan lebih lanjut bias diteliti di Ahmad Adil Kamal, Ulm Al-Qur’an, Cairo, Al-Mukhtar Al-Islami, tt. Hlm. 37. Lihat pulaMuhammad Ali Al Sabuni, Al Tibyan di Ulum Al-Qur’an, Beirut, Muassasah Manahil Al Irfan, tt. Hlm.45, atau Labib Al-Said Al Jam Al Shauty Al Awwal lil Al Qur’an Al Karim Au Al Murattal Al Mushaf Bawaisuhu wa Mukhattatuhu, Dar AlKatib Al Arabi, Cairo,tt.
- Tim Puslitbang Lektur Agama, Pedoman Pentashihan mushaf Al Qur’an, Jakarta, Departemen Agama RI, 1876,hlm.15-16. untuk keterangan lebih rinci ada di Muhammad Abdal Azim Al-Zarqani, Manahil Al Irfan fi Ulum Al Qur’an, Beirut, Dar al Ihya al-Kutub al-Arabiah,tt,ct. 1, hlm.247, atau dapat di pula dibandingkan dengan Manna KHalil Al-Qattan,op.cit,hlm.124-130.
- Abdul Mun’im al-Namr. ‘Ulum Al Qur’an Al-Karim, Cairo, Dar al-Kitab al-Misri, tahun.1983,ce.2, hlm. 162.
- Manna Khalil Al-Qattan,op.cit,hlm. 132-133.
Sumber Gambar Ilustrasi:
http://ukhuwahislamiah.com
0 comments:
Post a Comment