Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Tuesday, December 19, 2017

Kembali Ke Jalan Allah



Allah berfirman dalam Surat An-Nur ayat 31 : “ Bertobatlah kamu sekalian, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung."  Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Raasulullah SAW bersabda: “Orang yang bertobat dari dosa seperti orang tidak berdosa dan jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya dosa tidak melekat pada dirinya” (Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Hakim).
Selanjutnya membacakan ayat “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (QS. Al-Baqarah: 222).
Ketika beliau ditanya , “wahai Rasulullah, apa pertanda orang yang bertobat? Rasulullah menjawab “menyesali kesalahan”.  Anas bin Malik meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tiada sesuatupun yang dicintai Allah selain pemuda yang bertobat”.

Abu Said (Saad bin Malik bin Sinan) Al-Khudriy berkata : “Bersabda Nabi SAW: Dahulu pada masa umat terdahulu, terjadi pada seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, kemudian ia ingin bertobat, maka ia mencari seorang alim (kiyai), dan ditunjukkannya pada seorang pendeta, maka ia bertanya: bahwa ia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah ada jalan untuk bertobat ? Jawab pendeta: Tidak ada. Maka segera dibunuh pendeta itu, sehingga genap seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian mencari orang alim lainnya, dan ketika ditunjukkan maka ia menerangkan bahwa ia telah membunuh seratus orang, apakah ada jalan untuk bertobat ? Jawab si alim: Ya ada, dan siapkah yang dapat menghalanginya untuk bertobat ? Pergilah ke dusun itu karena di sana banyak orang-orang yang taat kepada Allah, maka berbuatlah sebagaimana perbuatan mereka, dan jangan pergi ke negerimu karena tempat penjahat. Maka pergilah orang itu. Tatkala di tengah jalan, mendadak ia mati. Bertengkarlah Malaikat rahmat dengan Malaikat azab. Malaikat rahmat berkata: ia telah berjalan untuk bertobat kepada Allah sepenuh hatinya. Malaikat azab berkata: ia belum pernah berbuat kebaikan samasekali. Maka datanglah satu Malaikat yang berwujud manusia dan dijadikannya sebagai juri (hakim) diantara mereka. Maka ia berkata: Ukur saja antara dua dusun yang ditinggalkan dan yang dituju, di mana ia lebih dekat masukkanlah ia kepada golongan orang sana. Maka diukurnya. Didapatkan lebih dekat kepada dusun baik, yang ditujunya, kira-kira sejengkal, maka dipegang ruhnya oleh Malaikat rahmat". (HR. Bukhari dan Muslim).

Uraian di atas begitu jelas dan terang bahwa tobat itu merupakah sarana yang paling ampuh untuk menuju ridho Allah. Dan Tobat itu harus kita jemput. Tobat bukan suatu pemberian begitu saja tanpa ada usaha yang nyata dari seorang manusia. Tobat merupakan suatu kesadaran jati diri manusia yang hendak kembali ke fitrahnya yang suci yang berisi nilai-nilai tauhid. Kembali ke jalan Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penerima Tobat. 

Sumber gambar ilustrasi:

http://perspektifislam.com

Share:

0 comments:

Post a Comment

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan