Melatih dan Mencerahkan Jiwa

Tuesday, December 12, 2017

Bekal Hidup


Rasulullah berpesan kepada Abu Dzar al-Ghiffari: wahai Abu Dzar ! perbaharuilah perahumu karena lautan itu dalam, ambillah bekal yang lengkap karena perjalanan itu jauh, ringankanlah beban karena tanjakan itu bagaikan gunung, dan ikhlaslah beramal karena Zat yang menilai baik-buruk itu Maha Melihat (Kitab Nashaih al-Ibad).

Pesan Rasulullah kepada Abu Dzar sangat menyentuh hati sehingga membuat kita terpana oleh kata-kata yang menyejukkan. Apa gerangan maksud dari pesan-pesan itu ? Apa ada hikmah di balik pesan-pesan itu ? Mari kita coba memahami makna pesan Rasulullah kepada Abu Dzar yang pada hakikatnya untuk kita juga dan berlaku sepanjang zaman.

1. Perbaharuilah perahumu karena lautan itu dalam
Jiwa raga kita bagaikan perahu, karena itu perahu perlu perawatan. Caranya dengan selalu memperbaharui iman dan niat yang ikhlas dalam segala amal agar memperoleh pahala dan selamat dari siksa Allah SWT.
Lautan itu dalam, maknanya bahwa kehidupan itu laksana samudra yang dalam, penuh dengan gelombang maksiat, godaan, halangan dan rintangan. Dengan selalu memperbaharui perahu iman, kita tidak akan tenggelam ke dalam laut kemaksiatan.

2. Ambillah bekal yang lengkap karena perjalanan itu jauh
Yang dimaksud bekal adalah taqwa sebagaiman firman Allah dalam Surat al-Baqarah ayat 197 yang artinya: “berbekallah, maka sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.
Perjalanan itu jauh, maksudnya perjalanan dunia menuju akhirat itu sangat jauh, jalannya terjal, penuh liku-liku dan melelahkan sehingga sulit untuk ditempuh kalau kita tidak mempunyai bekal taqwa.

3. Ringankanlah beban karena tanjakan itu bagaikan gunung

Ringankanlah beban maknanya sederhanakanlah urusan dunia. Jangan segala urusan dunia menjadi beban kehidupan kita.Tanjakan itu bagaikan gunung, maknanya tanjakan menuju akhirat itu bagaikan tebing yang tinggi dan curam sangat berbahaya bila kita tidak hati-hati bisa jatuh ke lembah kehinaan dan menjadi sampah masyarakat.

4. Ikhlas beramal karena Zat yang menilai baik-buruk itu Maha Melihat

Sudah seharusnya bagi kita seorang muslim melandasi segala perbuatan dengan ikhlas. Sebab segala perilaku kita selalu berada dalam pengawasan Allah yang Maha Melihat. Jadi, Ikhlas harus menjadi titik awal (starting point) dalam setiap action. 

Sumber ilustrasi gambar:

https://www.flickr.com/photos/brosha/6714857913/

Share:

4 comments:

  1. alhamdulillah, trimakasih ustadz, mudah-mudahan saya bisa mengikuti pesan rasul tersebut

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. aamin smg Allah jadikan nela anak yg soleh

    ReplyDelete

Konsultasi dengan Gus Abduh

Data Kunjungan